Ma'rifatullah Dengan Mengenal Sipat-sipatNya
Daftar Isi
Disini kita akan memulai dengan sipat Wajib bagi Allah swt dan yang sebaliknya yakni; Musthil. Pengertian wajib disini adalah pengertian menurut ilmu Kalam/ ilmu Tauhid. Dimana WAJIB adalah tiadanya sesuatu yang tidak dipahami oleh akal. Karena itulah sesuatu itu wajib ada. Kemudian mustahil adalah kebalikan dari Wajib.
Sipat Wajib Bagi Allah SWT
Sipat wajib bagi Allah yang harus diketahui oleh setiap muslim mukallaf ada 20 sifat, yaitu;- Wujud = ada
- Qidam = Terdahulu
- Baqa = Kekal
- Mukholafatu lilhawaditsi = Berbeda dari makhluk
- Qiyamuhu Binafsihi = Berdiri sendiri
- Wahdaniyah = Esa
- Qudroh = Kuasa
- Irodah = Kehendak
- Ilmu = Pengetahuan
- Hayah = Hidup
- Sama' = Mendengar
- Bashor = Melihat
- Kalam = Bicara
- Qodiron = Yang Berkehendak
- Muridan = Yang Berkehendak
- 'Aliman = Yang Mengetahui
- Hayyan = Yang Hidup
- Sami'an = Yang Mendengar
- Bashiron = Yang Melihat
- Mutakaliman = Yang Berbicara
Sipat Mustahil Bagi Allah SWT
Sipat mustahil bagi Allah yang harus diketahui oleh setiap muslim mukallaf ada 20 sifat, yaitu;
- 'Adam = Tiada
- Huduts = Baru
- Fana = Tidak Kekal
- Mumatsalatu Lilhawaditsi = Menyerupai Makhluk
- Qiyamuhu Bighoirihi = Tidak Berdiri Sendiri
- Ta'adud = Banyak
- 'Ajzun = Lemah
- Karohah = Terpaksa
- Jahlun = Bodoh
- Mautun = Mati
- Shomamun = Tidak Mendengar
- 'Umyun = Buta
- Bukmun = Tidak Bisa Bicara
- 'Ajizan = Yang Lemah
- Karihan = Yang Terpaksa
- Jahilan = Yang Bodoh
- Mayyitan = Yang Mati
- Ashomma = Yang Tidak Mendengar
- A'ma = Yang Buta
- Abkam = Yang tidak Bicara
Adapun sipat Jaiz bagi Allah swt adalah mengerjakan atau meninggalkan sesuatu yang mungkin. Seperti menciptakan benda-benda, menyipati dan menggerakannya. Begitu juga dengan memberikan rizki kepada makhlukNya sedikit atau banyaknya adalah jaiz bagi Allah swt.
Ma'rifatullah Dengan Mengenal Sipat-sipatNya
Dengan mengenal sipat-sipat Allah swt ini, maka seorang muslim sudah mencapai derajat ma'rifatullah kendati masih dalam kategori 'Awwam. Kemudian mengembangkan pemahamannya dengan meningkatkan pengetahuan mengenai rincian dari sipat-sipat ini dari sisi dalilnya.
Derajat keimanan bukan sesuatu yang harus ditunggu, tetapi penting dikejar untuk meraihnya, yaitu dengan jalan belajar dan terus belajar sehingga seseorang mencapai derajat ma'rifatullah setinggi-tingginya disisi Allah swt.
Wallohu A'lam Bish Showab
Posting Komentar
Terimakasih