Tasamuh dalam Muamalah Kunci Kesuksesan dan Rahmat Allah

Tasamuh (Toleransi) dalam Muamalah: Kunci Kesuksesan dan Rahmat Allah

Dalam keseharian kita, berurusan dengan jual beli dan hutang piutang adalah hal yang tak terhindarkan. 

Namun, apakah kita pernah memikirkan sejauh mana pentingnya sikap toleransi (tasamuh) dalam muamalah ini? 

Dalam Islam, tasamuh dalam muamalah memiliki makna mendalam dan menjadi kunci kesuksesan serta rahmat Allah. 

Mari kita eksplorasi bersama konsep tasamuh dalam berbagai aspek muamalah, dari jual beli hingga menagih hutang, serta bagaimana sikap ini mendatangkan berkah dalam kehidupan sehari-hari.


Tasamuh (Toleransi) dalam Jual Beli

Dalam dunia jual beli, dua belah pihak, yaitu penjual dan pembeli, saling membutuhkan. 

Penjual ingin menjual barangnya dengan baik dan mendapatkan keuntungan, sementara pembeli ingin mendapatkan barang yang diinginkan dengan harga yang wajar. 

Keduanya memiliki harapan yang sama: mendapatkan pelayanan yang baik dan tidak ingin mengalami kekecewaan. 

Dalam konteks ini, tasamuh atau toleransi memiliki peran penting.


Rasulullah Saw telah mengajarkan betapa pentingnya sikap tasamuh dalam jual beli. 

Beliau bersabda, "Allah merahmati seseorang yang tasamuh (toleransi) ketika menjual dan membeli." Artinya, seseorang yang menjalani jual beli dengan sikap toleransi dan kemurahan hati akan mendapatkan rahmat Allah. 

Namun, agar tasamuh dapat dijalankan dengan baik, kedua belah pihak, penjual dan pembeli, perlu memiliki sikap yang seimbang dan jujur.


Sayangnya, dalam praktiknya, terkadang terjadi ketidakjujuran atau penipuan dalam transaksi jual beli. 

Ini dapat terjadi dalam bentuk peningkatan harga yang tidak wajar atau penyajian barang yang tidak sesuai dengan kualitas yang dijanjikan. 

Dalam kondisi seperti ini, kewaspadaan dan integritas sangat dibutuhkan.


Tasamuh (Toleransi) dalam Menagih Hutang

Tasamuh atau toleransi juga berperan dalam konteks menagih hutang. 

Menagih hutang adalah kewajiban, tetapi dalam Islam, tasamuh berlaku dalam menagih hutang, terutama jika ada kendala dalam pembayaran. 

Dalam kasus ini, tasamuh didasarkan pada konsep persaudaraan dalam muamalah.


Seorang yang berhutang memang memiliki kewajiban untuk membayar sesuai dengan janji yang telah dibuat. 

Namun, tidak semua orang mampu untuk selalu tepat waktu dalam pembayaran hutang. 

Terkadang, keadaan mendesak atau keperluan mendadak yang lebih penting dapat menghambat pembayaran tepat waktu. 

Dalam situasi sulit seperti ini, tasamuh menjadi penting.


Dalam kasus seperti ini, pihak yang memiliki hutang seharusnya bersikap toleran dan memberi maaf jika pembayaran tertunda, asalkan ada janji kesanggupan pembayaran berikutnya. 

Namun, penting untuk diingat bahwa tasamuh ini tidak berlaku jika pihak yang berhutang sengaja memperlambat pembayaran padahal ia memiliki kemampuan untuk membayarnya.


Rasulullah Saw juga telah mengingatkan tentang pentingnya tasamuh dalam menagih hak. 

Beliau bersabda, "Allah merahmati orang yang toleran ketika menjual, membeli, dan menagih haknya." 

Ini menunjukkan bahwa tasamuh dalam menagih hak adalah tindakan yang mendapatkan rahmat Allah.


Tasamuh dan Berakhlak Tinggi

Tasamuh dalam muamalah tidak hanya melibatkan toleransi dalam jual beli atau menagih hutang, tetapi juga melibatkan akhlak yang tinggi. 

Dalam Islam, sifat toleran, murah hati, dan lapang dada dalam muamalah adalah tanda berakhlak yang baik.


Orang yang bersikap toleran dalam muamalah menunjukkan bahwa mereka memiliki akhlak yang tinggi. 

Mereka tidak pelit, tidak mempersulit urusan orang, dan tidak mengutamakan harta benda di atas segalanya. Sikap seperti ini mendatangkan rahmat Allah dan memberkahi harta mereka.


Hadis tentang tasamuh dalam muamalah menganjurkan kita untuk bersikap toleran, pemurah, dan lapang dalam berbagai aspek muamalah, termasuk jual beli, hutang piutang, dan pergaulan sehari-hari. Dengan mengamalkan tasamuh, kita dapat mendapatkan berkah Allah dalam hidup kita.


Tasamuh dalam Muamalah Sebagai Kunci Kesuksesan

Tasamuh dalam muamalah bukan hanya sekadar nilai moral, tetapi juga kunci kesuksesan. 

Saat kita bersikap toleran, pembeli dan penjual akan merasa nyaman dan saling percaya. Ini akan menciptakan lingkungan bisnis yang sehat dan berkelanjutan.


Dalam hal menagih hutang, sikap toleran dapat mempertahankan hubungan yang baik antara pihak yang berhutang dan pihak yang meminjam. 

Dengan memahami keadaan dan memberikan kemurahan hati, kita dapat memecahkan masalah tanpa merusak hubungan persaudaraan.


Tasamuh dalam Muamalah: Mendapatkan Rahmat Allah

Dalam Islam, berakhlak baik dan menjalankan tasamuh dalam muamalah adalah cara untuk mendapatkan rahmat Allah. 

Rasulullah Saw telah mengingatkan kita bahwa Allah merahmati orang yang bersikap toleran dalam berbagai aspek muamalah. 

Ini adalah bukti dari kasih sayang Allah yang tidak terbatas terhadap hamba-Nya yang menjalankan tasamuh.


Dalam Al-Quran, Allah Swt juga menekankan pentingnya berakhlak baik dalam berbagai aspek kehidupan. Dalam QS. Al-Hujurat [49]: 11, Allah berfirman:

"يَا أَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا يَسخَر قَومٌۭ مِّن قَومٍ عَسَىٰٓ أَن يَكُونُوا۟ خَيرًۭا مِّنهُم ۖ وَلَا نِسَآءٌۭ مِّن نِّسَآءٍ عَسَىٰٓ أَن يَكُنَّ خَيرًۭا مِّّنهُنَّ ۖ وَلَا تَلمِزُوٓا۟ أَنفُسَكُم وَلَا تَنَابَزُوا۟ بِٱلأَلقَـٰبِ ۖ بِئہآءَ ٱلِٕسمُ ٱلفُسُوقِ بَعدَ ٱلإِيمَـٰنِ ۚ وَمَن لَّم يَتُب فَأُو۟لَـٰٓئِكَ هُمُ ٱلظَّـٰلِمُونَ"

"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum merendahkan kaum yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang direndahkan) lebih baik dari mereka (yang merendahkan). Dan jangan pula wanita merendahkan wanita (lain), (karena) boleh jadi wanita yang direndahkan lebih baik dari wanita (yang merendahkan). Dan janganlah saling mencela dengan gelar-gelar yang buruk. Pindah-pindah (panggilan) yang buruk sesudah (kamu) beriman. Dan barangsiapa tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim."


Kesimpulan Tasamuh dalam Muamalah

Tasamuh atau toleransi dalam muamalah adalah konsep yang penting dalam Islam. 

Sikap toleran dalam jual beli dan dalam menagih hutang menciptakan hubungan yang sehat antara penjual, pembeli, peminjam, dan pemberi pinjaman. 

Dengan menjalankan tasamuh, kita dapat memperoleh rahmat Allah dan menjalani kehidupan yang penuh berkah.


Tasamuh adalah tanda dari akhlak yang tinggi, dan mengamalkannya akan membawa manfaat besar dalam semua aspek muamalah kita. 

Rasulullah Saw telah memberi contoh bagaimana menjalankan tasamuh dalam berbagai situasi. 

Dalam dunia yang serba cepat dan kompetitif saat ini, menjalankan tasamuh adalah cara untuk menciptakan lingkungan bisnis yang sehat dan berkelanjutan. 

Dengan demikian, mari bersama-sama menjalankan tasamuh dalam muamalah kita dan mendapatkan berkah serta rahmat Allah.

Asep Rois
Asep Rois Informasi yang disampaikan dalam setiap postingan di blog ini memiliki kemungkinan untuk keliru dari yang sebenarnya. Sebaiknya lakukan koreksi sebelum mengambil isinya.

Posting Komentar untuk "Tasamuh dalam Muamalah Kunci Kesuksesan dan Rahmat Allah"