Peristiwa Tahun Gajah Dan Kelahiran Rosulullah SAW

Histori kelahiran Nabi Muhammad yang diabadikan, berkenaan erat dengan momen penyerangan Abrahah bin Al-Asyram (si Muka Belah) dengan memanfaatkan pasukan gajah untuk menghancurkan Ka'bah di Mekkah. Th. penyerangan itu lantas di kenal dengan " th. gajah " ('amul fiil) yang bertepatan dengan kalender Islam, yakni bln. Rabi'ul Awwal. Inilah hubungan Peristiwa Tahun Gajah Dan Kelahiran Rosulullah SAW yang mungkin sering di abaikan

Th. gajah juga adalah th. kelahiran kakek Nabi Muhammad, Abdul Muthalib. Abrahah adalah penguasa Habasyah (Yaman) yang dikuasainya melalu jalan persaingan perebutan kekuasaan dengan penguasa terdahulu bernama Aryath yang mati terbunuh dikarenakan berduel dengan Abrahah. Menurut catatan histori Ibnu Ishaq, kemarahan Abrahah untuk menghancurkan Ka'bah, tersulut karena beberapa orang Arab yang menampik lakukan beribadah haji ke Habasyah, bahkan juga ada momen terlebih dulu, di mana satu diantara orang Arab malah mengotori kesucian tempat beribadah yang dibuat Abrahah.

Peristiwa Tahun Gajah Dan Kelahiran Rosulullah SAW yang terabaikan
https://www.wartapilihan.com/

Abrahah
Menurut sejarawan Islam awal seperti Ibnu Ishaq, Abrahah yang menjabat jadi Gubernur Yaman yang datang dari Habsyah atau Ethiopia saat ini, membuat gereja yang besar di Sana'a, dengan maksud memikat bangsa Arab dari Ka'bah. Salah seseorang anggota suku Quraisy geram juga akan hal semacam ini serta ia pergi ke Sana'a, ke gereja itu saat malam hari serta mengotorinya.

Kemudian Abrahah keluarkan perintah ekspedisi penyerangan kepada Mekkah, di pimpin oleh seekor gajah (kemungkinan juga dengan gajah-gajah yang lain) untuk menghancurkan Ka'bah. Lebih dari satu suku Arab yang menghambat laju pasukan Abrahah, namun bisa ditaklukkan.

Demikian mereka ada di dekat Mekkah, Abrahah berkirim utusan yang menyampaikan terhadap masyarakat kota Mekkah kalau mereka tak kan bertempur dengan mereka bila mereka tidak menghambat penghancuran Ka'bah. Abdul Muthalib, kepala suku Quraisyi, menyebutkan kalau ia juga akan menjaga hak-hak kepunyaannya, akan tetapi Tuhan juga akan menjaga rumah-Nya, Ka'bah, serta ia mundur ke luar kota dengan masyarakat Mekkah yang lain.

Hari selanjutnya, kala Abrahah bersiap untuk masuk kedalam kota, tampak terlihat burung-burung yang membawa batu-batu kecil serta melemparkannya ke pasukan Ethiopia ; tiap-tiap orang yang terserang segera terbunuh, mereka lari dengan was-was kemudian Abrahah terbunuh dengan mengenaskan.

Momen Abrahah serta pasukan gajah-nya benar-benar menempel dalam ingatan histori kaum muslim jadi satu momen utama, di mana satu tempat suci---yaitu Ka'bah---yang ada di Mekkah, adalah " lambang perdamaian " yang tidak mungkin saja bisa dikotori terutama dihancurkan oleh siapa saja dengan maksud perang atau pertumpahan darah.

Perlu untuk diingat, kalau Mekkah yang pada saat itu di bawah kepemimpinan Suku Quraisy dengan Abdul Mutholib jadi sosok pemimpinnya, adalah golongan kecil, lemah yang tidak bisa saja nekat melawan kekuasaan Abrahah. Satu diantara semangat yang memperkuat Abdul Muthalib waktu itu cuma " kepasrahan total " terhadap Tuhan, memohon perlindungan-Nya atas semua sesuatu yang juga akan berlangsung. Doa kelihatannya jadi senjata paling utama golongan Quraisy untuk melawan kemampuan pasukan bergajah Abrahah.

Kelahiran Rosulullah SAW

Momen kelahiran Nabi Muhammad pada bln. Rabi'ul Awwal, memerlihatkan satu momen utama, berkaitan dengan sistem " kedamaian " serta hancurnya keserakahan serta kesewenang-wenangan manusia atas kooptasi satu " peribadatan " serta lambang kesucian. Hasrat Abrahah menghancurkan Ka'bah, sudah pasti adalah usaha dianya supaya umat manusia pada saat itu tidak sekali lagi melaksanakan ibadah haji dan berkunjung ke Ka'bah, namun mendatangi Habasyi karna sudah disiapkan satu gereja yang terbesar pada jamannya yang dibuat Abrahah.

Suatu kalimat perdamaian juga diselipkan dalam momen histori ini, saat Nufail bin Habib Al-Khats'ami membisikan suatu hal ke telinga Mamut (" Mahmud " nama gajah dalam versi Arab), " Menderumlah wahai Mahmud, atau pulanglah dengan damai ke tempat di mana engkau berasal, karna sebenarnya engkau sekarang ini ada di negeri Haram " (Ibnu Ishaq : Sirah Nabawiyah).

Momen mundurnya pasukan gajah serta kehancuran Abrahah lalu diabadikan dalam Al-Quran, menjadi pengingat juga akan perlunya kesenangan Tuhan yang dianugerahkan pada manusia seraya melukiskan robohnya satu egoisme, keserakahan serta kesewenang-wenangan manusia yang diperlihatkan oleh sikap Abrahah.

" Apakah anda tidak memerhatikan bagaimana Tuhanmu sudah melakukan tindakan pada tentara bergajah? Tidakkah Dia sudah membuat tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka'bah) itu percuma? Serta Dia kirim kapada mereka burung yang bersama-sama, yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar, lantas Dia membuat mereka seperti daun-daun yang dikonsumsi (ulat). " (QS. Al Fiil : 1-5). 

Momen kelahiran Nabi Muhammad yang erat dengan kehancuran pasukan Abrahah dari Habasyah (Yaman), sudah pasti tidak berkaitan dengan segera dengan momen penyerangan pasukan Arab Saudi pada lokasi Yaman beberapa waktu terakhir. Sekarang ini, Yaman cuma jadi seonggok puing-puing yang luluh lantak dihancurkan pasukan koalisi Arab Saudi, dikarenakan Yaman dipandang jadi negeri pemelihara serta pendukung terorisme yang malahan acap kali dikira " penggangu " perdamaian di Dunia Arab. Tak tahu, apakah itu cuma sekedar klaim pribadi penguasa Arab atau mungkin memanglah ada " dendam kesumat " karna Yaman waktu dulu lewat tangan penguasanya Abrahah, akan meluluh-lantakkan Ka'bah serta Tanah Haram.
Baca : Rosulullah-saw-pernah-berangkat-ke-thaif
Tetapi yang tentu, kelahiran Nabi Muhammad pada tanggal 12 Rabi'ul Awwal dari rahim seseorang wanita soleh bernama Aminah binti Wahab benar-benar diselimuti oleh banyak momen. Bahkan juga dalam sebagian kitab suci dijelaskan beragam isyarat sebelum saat kelahirannya, termasuk juga juga akan lahir seseorang Nabi dari kelompok bangsa Arab yang juga akan menjadikan satu serta membawa perdamaian untuk semua bangsa Arab.

Dalam Sirah Nabawiyyah karya Ibnu Ishaq, dikisahkan, kalau saat Nabi Muhammad tetap dalam kandungan ibundanya, dianya punya mimpi didatangi oleh seorang, lalu berkata padanya, " Sebenarnya engkau tengah memiliki kandungan penghulu umat ini. Bila nantinya ia lahir ke dunia ini, jadi ucapkanlah, 'Aku berlindung pada Allah, Tuhan Yang Esa, dari keburukan semuanya pendengki, serta namakanlah ia, 'Muhammad' ".
Baca : Ketika-abdul-muthalib-menggali-zamzam
Saya sangka, histori masalah kelahiran Nabi dalam keyakinan agama apa pun, sudah pasti berkaitan dengan momen " mengagumkan " yang kadang-kadang susah di terima akal manusia. Tetapi sejatinya, ini yaitu satu kekuasaan sang Maha Pengatur (rabb) yang dengan kehendak-Nya, pilih manusia-manusia hebat yang lalu berhasil merubah satu kehidupan manusia yang lebih teratur, tambah baik serta sudah pasti berkemajuan.

Beberapa Nabi yang diambil oleh Tuhan, sudah pasti bukanlah pribadi yang berdiam diri, berpangku tangan, ikuti alur takdir perubahan. Nabi Muhammad, sudah pasti pribadi agung sebagai " teladan hidup " umat manusia, sampai akhir jaman kelak. Kelahirannya, sudah pasti ditunggu-tunggu oleh beberapa besar umat manusia saat itu, karna bisa jadi profil pemersatu, pelatak bebrapa basic moralitas serta kebaikan dengan untuk kelangsungan kehidupan manusia.
Baca : Ketika-zamzam-ditemukan-kembali
Bln. November 2017 ini, bertepatan dengan bln. kelahiran (maulid) Nabi Muhammad, semestinya jadi satu refleksi histori, lahirnya seseorang pemimpin umat yang berhasil mempersatukan, mendamaikan serta membuat manusia yang berperadaban serta berkemajuan. Kaum muslim sudah pasti merindukan, sosok pemersatu yang dapat menyebarkan pesan-pesan moral kemanusiaan, bukanlah penyebar kebencian atau permusuhan dengan pihak-pihak beda.

Semua perilaku yang tertanam dalam pribadi Nabi Muhammad telah semestinya jadi " contoh hidup " yang selalu diserap oleh semua kaum muslim jadi pengagumnya. Maulid Nabi Muhammad, bukanlah hanya perayaan yang disemarakkan lewat beragam pengajian, namun lebih dari itu, teladan jadi pemimpin umat yang mengusung nilai-nilai kedamaian, persatuan, serta rahmatan lil'alamin, memanglah telah semestinya diterapkan dalam konteks pergaulan keseharian.

Momen th. gajah serta kelahiran Nabi Muhammad, sudah pasti jadi pelajaran bernilai untuk umat manusia, di mana egoisme, keserakahan, kesombongan, bahkan juga kesewenang-wenangan selanjutnya tidak sempat kekal, hancur serta lenyap oleh datangnya pribadi yang mulia serta bijak. Momen histori ini sudah pasti bukanlah omong kosong, terlebih dipandang satu berita bohong, seperti yang akhir-akhir ini ramai dikonsumsi orang-orang.

Bila itu yaitu sekedar hanya legenda atau narasi rakyat, sudah pasti telah hilang bak ditelan bumi, tidak sempat sekali lagi jadi kebiasaan oral yang menyejarah disibak oleh beragam pakar yang bergelut dalam banyak bagian disiplin keilmuan. Kelahiran Nabi Muhammad sudah pasti mengingatkan kita juga akan satu momen serta sosok agung yang mendunia, penyebar kedamaian serta persatuan. Allahumma Shalli 'ala Sayyidinaa Muhammad!

13 orang resign dari kantor

Asep Rois
Asep Rois Informasi yang disampaikan dalam setiap postingan di blog ini memiliki kemungkinan untuk keliru dari yang sebenarnya. Sebaiknya lakukan koreksi sebelum mengambil isinya.

Posting Komentar untuk "Peristiwa Tahun Gajah Dan Kelahiran Rosulullah SAW"