Rosulullah SAW Pernah Berangkat ke Thaif

Ditahun ke 10 kenabian, tepatnya pada bulan Syawwal. Rosulullah saw pernah berangkat ke Thaif yang menjadi tempat kelahiran kakek buyutnya yaitu Hasyim. Tentu saja yang menjadi misi utama dari keberangkatan ini adalah dakwah, kendati yang menjadi latar belakang utamanya adalah serangan kaum quraisy terhadap kaum muslim yang semakin menjadi di Mekkah. Sehingga sangat diperlukan melakukan langkah-langkah penyelamatan supaya misi dakwah tetap bisa berjalan kendati dalam kondisi yang semakin tertekan.

Sesampainya di Thaif Rosulullah saw langsung menemui tiga tokoh yang menjadi pemimpin kabilah Tsaqif. Ketiga tokoh ini adalah yalil, Hubaib dan Mas'ud. Kepada mereka bertiga inilah Rasulullah menyampaikan misi dakwah yang diusung oleh Islam. Namun, ternyata mereka malah memberikan pernyataan yang tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh Rosulullah saw. yang pada intinya mereka menolak ajakan yang disampaikan kepada mereka. Bahkan mereka langsung mengusir Rosulullah saw untuk pergi meninggalkan Thaif.

Rosulullah SAW Pernah Berangkat ke Thaif

Tanpa diduga, ketika Rosulullah saw yang didampingi oleh Zaid ibn Haritsah meninggalkan Thaif di ikuti oleh para budak yang disuruh oleh para tokoh Tsaqif untuk mengejar dan mengiringi kepergian Rosulullah dengan cacian, makian dan lemparan kotoran. Disepanjang jalan mereka tidak henti-hentinya memaki dan melempari Rosulullah dengan berbagai benda yang mereka temukan. Hingga membuat Zaid ibn Haritsah yang mati-matian melindungi Rosulullah semakin kewalahan dan tidak dapat menghindar dari amuk masa yang semakin kalap. Akibatnya Rosulullah pun mengalami luka dan kepala Zaid berdarah-darah. Amuk masa yang terus mengejar ini akhirnya berhenti ketika Rosulullah berhasil menyelamatkan diri dengan bersembunyi dikebun milik Uthbah dan Syaibah yang merupakan dua orang tokoh Quraish dari kabilah syams.

Fakta yang terjadi di Thaif sangat jauh dari apa yang diharapkan oleh Rosulullah. Petang itu pun Rosulullah langsung pergi meninggalkan Thaif menuju Makkah. Namun, ditengah perjalanan Malaikat Jibril datang ditemani oleh seorang malaikat penjaga gunung. Setelah Jibril memperkenalkannya kepada Rosulullah, Malaikat penjaga gunung ini berkata:
"Wahai Muhammad, sesungguhnya Allah telah mendengar semua perkataan kaummu. Aku adalah malaikat penjaga gunung yang diutus oleh Tuhanmu. Aku diperintahkan untuk menuruti segala perintahmu. Jika engkau berkehendak untuk meratakan kaum Thaif itu dengan gungung Akhsyabin, maka aku akan segera melakukannya"

Kemudian Rosulullah bersabda sebagai jawaban atas tawaran dari malaikat penjaga gunung ini;
Aku justru menginginka sebaliknya, Aku berharap semoga kelak dari mereka akan lahir orang-orang yang senantiasa berjalan dalam kebajikan hingga tiada satupun yang menyekutukanNya. 
Kemudian Rosulullah melanjutkan dengan berdo'a:
Ya Allah, Semoga Engkau memberi petunjuk kepada mereka, sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang tidak tahu.
Rosulullah saw sampai disini memang merasa kecewa dengan sambutan yang diberikan oleh ketiga tokoh kabilah Tsaqif ini. Tetapi, beberapa pertemuan setelah kembali dari Thaif yaitu pertemuan dengan Addas dan jin yang menyadarkan beliau, bahwa Islam ini bisa dipahami oleh orang-orang diluar Arab bahkan oleh bangsa jin sekalipun.

Rosulullah saw sangat ingin bila semua umat manusia masuk surga, sehingga jiwa dakwahnya tak pernah luntur walau mendapat hambatan dan rintangan yang sangat berat dan bertubi-tubi. Tetapi prinsip dakwah yang inti tujuannya adalah menyelamatkan manusia dari kesesatan pikir, telah membuat Rosulullah menjadi sangat kreatif dalam mengambil langkah-langkah dakwahnya sehingga pada akhirnya berhasil menyadarkan sebagian besar bangsa Arab pada kalimat-kalimat kebenaran sebagai dasar kehidupan untuk pedoman manusia.

Dari sini kita harus mau belajar, bila memang sedang memperjuangkan kebenaran maka kesabaran akan ujiannya adalah syarat yang harus dimiliki. Selain itu, bila ada balasan pahit, maka jangan membalasnya dengan kepahitan. Orang menolak pada kebenaran, tidak lantas harus dibumi hanguskan, karena penolakan dilatar belakangi oleh ketidak pahaman. Mungkin yang seharusnya adalah mengevaluasi cara penyampaian dan mengulanginya lagi dengan cara yang lebih baik sehingga kebenaran yang disampaikan akan mudah dipahami. Selain itu, Do'a Rosulullah saw mengingatkan umatnya bahwa bila cara-cara telah dilakukan masih tetap dalam penolakan, maka  seseorang harus menyerahkan dan meminta menyelesaikan urusan kepada Allah swt.
Asep Rois
Asep Rois Informasi yang disampaikan dalam setiap postingan di blog ini memiliki kemungkinan untuk keliru dari yang sebenarnya. Sebaiknya lakukan koreksi sebelum mengambil isinya.

Posting Komentar untuk "Rosulullah SAW Pernah Berangkat ke Thaif "