Puasa Tarwiyah: Apa Itu dan Kapan Dilaksanakannya?

Daftar Isi

Puasa Tarwiyah: Apa Itu dan Kapan Dilaksanakannya? Dalam artikel ini kalian akan menemukan jawabannya. 

Puasa Tarwiyah
Asep Rois

Puasa Tarwiyah: Keutamaan, Sejarah, dan Maknanya dalam Kehidupan Muslim

Puasa Tarwiyah adalah salah satu puasa sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam, terutama di bulan Dzulhijjah, salah satu bulan yang dimuliakan Allah SWT. Puasa ini dilaksanakan pada hari ke-8 Dzulhijjah, tepat sehari sebelum puasa Arafah yang jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah. Meski tidak wajib, puasa Tarwiyah menyimpan banyak keutamaan dan hikmah yang bisa diraih oleh setiap Muslim yang melaksanakannya dengan niat tulus dan penuh keikhlasan.

Apa Itu Puasa Tarwiyah?

Secara bahasa, "Tarwiyah" berasal dari kata Arab "rawā-yarwī" yang berarti “membekali” atau “merenung dan memikirkan.” Hari Tarwiyah dinamakan demikian karena para jamaah haji di zaman dahulu membekali diri mereka pada tanggal 8 Dzulhijjah sebagai persiapan menuju Arafah, Mina, dan Mudzdalifah. Di masa lalu, karena keterbatasan transportasi dan teknologi, persiapan ini menjadi sangat penting dan membutuhkan waktu serta tenaga yang besar.

Secara istilah, puasa Tarwiyah adalah puasa sunnah yang dilakukan oleh umat Islam pada tanggal 8 Dzulhijjah, sebagai bentuk ibadah dan pendekatan diri kepada Allah SWT. Meskipun tidak ada perintah langsung dari Al-Qur’an untuk puasa ini, beberapa riwayat dan pendapat ulama menunjukkan bahwa puasa ini termasuk dalam amalan yang dicintai Allah di sepuluh hari pertama Dzulhijjah.

Dasar Hukum dan Dalil Anjuran Puasa di Hari Tarwiyah

Salah satu dasar dari puasa Tarwiyah diambil dari keumuman hadits tentang keutamaan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Rasulullah SAW bersabda:

“Tidak ada amal saleh yang lebih dicintai Allah melebihi amal yang dilakukan pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah.”
(HR. Bukhari)

Dalam hadis lain disebutkan:

“Puasa pada hari Tarwiyah menghapus dosa satu tahun, dan puasa pada hari Arafah menghapus dosa dua tahun.”
(HR. Ibnu Abbas – meskipun sanad hadits ini diperselisihkan oleh sebagian ulama, namun banyak yang tetap mengamalkannya dalam konteks fadhailul a’mal atau keutamaan amal).

Dengan demikian, puasa ini memiliki dukungan dari tradisi ulama dan dalil yang memperkuat anjuran mengisi hari-hari istimewa di awal Dzulhijjah dengan ibadah, termasuk puasa.

Kapan Tepatnya Puasa Tarwiyah Dilaksanakan?

Puasa Tarwiyah dilakukan pada tanggal 8 Dzulhijjah dalam kalender Hijriyah. Karena kalender Hijriyah didasarkan pada peredaran bulan (qomariyah), tanggal ini akan berubah-ubah setiap tahunnya dalam kalender Masehi. Oleh karena itu, umat Islam perlu mengikuti pengumuman resmi dari pemerintah atau lembaga keislaman terpercaya seperti Kementerian Agama atau ormas Islam setempat untuk memastikan tanggal pastinya.

Biasanya, informasi ini disampaikan beberapa hari sebelum Idul Adha diumumkan.

Cara Melaksanakan Puasa Tarwiyah

Secara teknis, pelaksanaan puasa Tarwiyah tidak berbeda dengan puasa sunnah lainnya. Berikut langkah-langkah umum yang dilakukan:

  1. Niat
    Niat bisa dilafalkan dalam hati sejak malam hari hingga sebelum waktu fajar. Karena ini puasa sunnah, boleh niat puasa dari pagi hari selama belum makan atau melakukan hal yang membatalkan puasa.

    Nawaitu shauma yaumi at-tarwiyah sunnatan lillahi ta’ala

  2. Menahan Diri dari Hal-hal yang Membatalkan Puasa
    Sejak fajar hingga maghrib, seseorang yang berpuasa harus menahan diri dari:

    • Makan dan minum

    • Hubungan suami istri

    • Perbuatan yang membatalkan puasa seperti ghibah, dusta, dan amarah

  3. Perbanyak Amal Ibadah
    Puasa bukan hanya menahan lapar dan haus. Dianjurkan untuk:

    • Membaca Al-Qur’an

    • Bersedekah

    • Berdzikir

    • Berdoa dan memohon ampunan

Keutamaan dan Manfaat Puasa Tarwiyah

  1. Menghapus Dosa
    Salah satu keutamaan terbesar puasa ini adalah dihapusnya dosa selama satu tahun, sebagaimana disebut dalam beberapa riwayat.

  2. Menjadi Bagian dari Ibadah di Hari-hari Mulia
    Bulan Dzulhijjah adalah waktu yang sangat mulia dalam Islam. Amalan apa pun yang dilakukan di sepuluh hari pertama Dzulhijjah akan berlipat ganda pahalanya.

  3. Mendekatkan Diri kepada Allah
    Dengan berpuasa, seorang Muslim menunjukkan kecintaan dan ketundukannya kepada Allah SWT.

  4. Mengikuti Sunnah Nabi dan Tradisi Para Salafus Shalih
    Para ulama dan generasi awal Islam terbiasa menghidupkan hari-hari istimewa ini dengan berpuasa dan ibadah lainnya.

  5. Menumbuhkan Empati Sosial
    Puasa dapat membuat seseorang merasakan lapar dan haus seperti yang dirasakan oleh kaum dhuafa. Ini akan menumbuhkan kepedulian sosial dan semangat untuk berbagi.

Puasa Tarwiyah di Zaman Sekarang: Relevansi Kekinian

Di era modern seperti sekarang, puasa Tarwiyah tetap relevan dan penuh makna. Di tengah kehidupan yang serba cepat dan penuh distraksi, puasa menjadi momen untuk menenangkan jiwa, merefleksikan diri, dan memperbaiki hubungan dengan Allah serta sesama manusia.

Bagi mereka yang tidak bisa pergi haji, puasa Tarwiyah dan Arafah menjadi cara spiritual untuk merasakan suasana ibadah haji dari jauh. Seolah-olah kita ikut serta dalam kesyahduan padang Arafah, meskipun hanya dari rumah.

Selain itu, di tengah maraknya gaya hidup konsumtif dan hedonis, puasa menjadi sarana pelatihan diri untuk hidup sederhana dan penuh kesadaran.

Tips Menyambut dan Melaksanakan Puasa Tarwiyah

  1. Persiapkan fisik dan mental beberapa hari sebelumnya.

  2. Tidur lebih awal agar bisa bangun sahur.

  3. Isi hari dengan kegiatan bermanfaat seperti membaca Al-Qur’an, mendengarkan kajian, atau menulis jurnal refleksi.

  4. Jaga lisan dan hati dari perbuatan tercela.

  5. Ajak keluarga dan teman untuk ikut berpuasa bersama.

Kesimpulan

Puasa Tarwiyah adalah salah satu dari sekian banyak ibadah sunnah yang sangat dianjurkan, terutama di bulan Dzulhijjah. Ia membawa banyak keberkahan, menghapus dosa, dan menguatkan koneksi spiritual dengan Allah SWT. Meskipun tidak wajib, puasa ini menawarkan peluang emas bagi siapa saja yang ingin meningkatkan kualitas ibadahnya dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Dalam dunia yang sibuk dan penuh hiruk-pikuk, puasa Tarwiyah mengajarkan kita untuk berhenti sejenak, merenung, dan membekali diri — bukan hanya untuk perjalanan hidup di dunia, tapi juga untuk perjalanan akhirat yang kekal.

Posting Komentar