Rabiah Adawiyah Perempuan Sufi Perindu Ilahi

Kisah Hidup Rabi'ah Adawiyah yang terobsesi untuk mendekat kepada Allah dengan meninggalkan segala hal yang berhubungan dengan dunia.

Rabia al-Adawiyya (Rabi'ah al-Basri) adalah seorang sufi dan penyair Muslim terkenal dari abad ke-8 yang lahir di kota Basra, Irak. Ia dikenal sebagai salah satu tokoh spiritual paling penting dalam sejarah Islam.

Rabia tumbuh dalam keluarga yang sangat miskin, dan dia kecil telah menjadi yatim piatu. Meski begitu, Rabia sangat terobsesi dengan keinginan untuk mendekatkan diri pada Allah SWT, dan ia menjadi murid dari seorang guru spiritual dan mulai hidup sebagai seorang sufi.

Rabia hidup dalam kesederhanaan yang ekstrem, dan dia menolak segala bentuk harta dan kekayaan. Ia menarik diri dari dunia dan menghabiskan sebagian besar waktunya dalam doa, dzikir dan meditasi.

Rabia dikenal karena ajarannya tentang cinta yang murni pada Allah, dan dia memandang hubungan antara manusia dan Tuhan sebagai cinta yang sejati. Ia juga sering menggunakan metafora cinta dan pernikahan dalam menggambarkan hubungan antara manusia dan Allah.

Selama hidupnya, Rabia dikenal sebagai seorang yang sangat dermawan dan murah hati. Meskipun ia sendiri hidup dalam keadaan miskin, ia sering memberikan sedekah kepada orang-orang yang membutuhkan, dan membantu orang-orang yang kesulitan.

Rabia al-Adawiyyah meninggal di Basra pada sekitar tahun 801 M. Meskipun hidupnya pendek dan sederhana, pengaruh dan warisannya sebagai seorang sufi dan penyair terkenal masih dirasakan sampai sekarang. 

Karya-karya dan ajaran-ajarannya tentang cinta pada Allah dan pemahaman tentang konsep ketuhanan telah mempengaruhi banyak orang di seluruh dunia, terutama dalam tradisi sufi.

Sayangnya, karena Rabia al-Adawiyyah hidup pada abad ke-8 dan hidupnya sangat sederhana, tidak banyak karya tulis yang dianggap otentik dari dirinya yang masih ada sampai saat ini. 

Namun, ada beberapa karya tulis dan ucapan yang dikaitkan dengannya yang menjadi terkenal dan sering dikutip oleh para pengikutnya. 

Di antara karya-karya tersebut adalah:

Puisi dan Doa: Rabia al-Adawiyyah dikenal sebagai seorang penyair ulung. Beberapa puisi dan doanya yang terkenal adalah tentang cinta dan kerinduannya kepada Allah.

Ajaran Sufi: Rabia al-Adawiyyah dikenal karena ajarannya tentang cinta yang murni pada Allah, dan dia memandang hubungan antara manusia dan Tuhan sebagai cinta yang sejati. Ia juga sering menggunakan metafora cinta dan pernikahan dalam menggambarkan hubungan antara manusia dan Allah.

Pengajaran Spiritual: Rabia al-Adawiyyah memberikan pengajaran spiritual yang mengajarkan tentang pentingnya kesederhanaan, kerendahan hati, dan kepatuhan kepada Allah.

Walaupun karya-karya yang dihasilkan Rabia al-Adawiyyah tidak banyak yang bertahan sampai sekarang, pengaruh ajaran dan konsep-konsepnya terhadap pengikut-pengikutnya dalam tradisi sufi sangat besar dan masih dirasakan sampai sekarang.

Beberapa ulama sufi terkenal telah menyampaikan ajaran Rabia al-Adawiyyah, termasuk Al-Junayd al-Baghdadi, Abu Bakr al-Shibli, dan Abu al-Qasim al-Qushayri. 

Mereka menyebarluaskan ajaran-ajaran Rabia al-Adawiyyah dan meneruskan pesannya kepada pengikut-pengikut mereka.

Selain itu, banyak penulis dan cendekiawan Islam modern yang telah meneliti dan menulis tentang ajaran-ajaran Rabia al-Adawiyyah, termasuk sejumlah buku dan artikel akademik tentang kehidupan dan ajarannya. 

Di antara penulis modern yang mengulas tentang ajaran-ajaran Rabia al-Adawiyyah adalah Martin Lings, Annemarie Schimmel, dan Ibn Arabi.

Dalam tradisi sufi, ajaran-ajaran Rabia al-Adawiyyah masih sangat dihormati dan menjadi inspirasi bagi banyak orang. Pengaruhnya dalam memperkenalkan konsep cinta yang murni pada Allah dan kerendahan hati masih sangat terasa hingga saat ini. 
Asep Rois
Asep Rois Informasi yang disampaikan dalam setiap postingan di blog ini memiliki kemungkinan untuk keliru dari yang sebenarnya. Sebaiknya lakukan koreksi sebelum mengambil isinya.

Posting Komentar untuk "Rabiah Adawiyah Perempuan Sufi Perindu Ilahi"