Demam Politik Jelang Pemilu Selalu Menarik Untuk Dibicarakan

Ada demam politik yang selalu menarik dibicarakan. Pemilihan Umum (pemilu) yang menjadi pesta rakyat 5 tahunan untuk menentukan pemimpin bangsa dalam periode 5 tahun berikutnya akan tiba dalam beberapa waktu ke depan di tahun 2019.


Ini merupakan peristiwa dimana orang-orang mulai ramai dan sering berkumpul untuk bicara politik. Tidak hanya dikalangan para pejabat melainkan sampai ke masyarakat ditingkatan paling bawah, bahkan anak SD pun mulai ikut-ikutan.

Sudah menjadi kebiasaan atau tabiat manusia dimanapun dan kapanpun tanpa membedakan kedudukan suka mengomentari dua kubu yang akan dan sedang beradu memperebutkan kemenangan.

Apapun bentuk yang diperebutkannya. Seperti sepak bola, tenis, tinju, sabung ayam, GP karung hingga kekuasaan untuk menjadi pemimpin negara. Sepertinya menjadi sesuatu yang sangat seru untuk diperbincangkan dan memilih jagoan mana yang akan diunggulkan.

Politik adalah sebuah keniscayaan sebagai bagian dari sunnatullah yang akan berdampingan dengan kehidupan manusia dimanapun dari bangsa apapun hingga diujung dunia sekalipun.

Politik menjadi bagian utama untuk mempengaruhi lahirnya berbagai kebijakan yang ditujukan untuk kemaslahatan kehidupan masyarakat disebuah bangsa tak terkecuali bangsa Indonesia.

Dengan kebijakan yang dilahirkan itu ada buah yang diharapkan, yakni kehidupan sosial masyarakat dalam berbagai bidang mengalami perkembangan dan kemajuan. Sehingga kemaslahatannya dapat dirasakan oleh seluruh elemen masyarakat baik dalam kesehatan, pendidikan, ekonomi dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, tiada yang salah seandainya setiap orang memberikan perhatiannya serta meleburkan diri menjadi pendukung dari salah satu kubu yang sedang beradu. Bahkan itu baik untuk menciptakan kompetisi yang meriah serta tetap menjaga sportifitas.

Kemudian ketika nanti sampai dipenghujung kontestasi dan memunculkan pemenangnya, maka semestinya kita tetap menjaga sikap, melupakan rivalitas selama kampanye. Baik sebagai pemenang atau pun menjadi kubu yang kalah. Karena yang paling penting adalah mau bekerja dan melakukan banyak hal untuk kemajuan negara secara bersama-sama.

Agama menganjurkan untuk adil dalam setiap hal yang dilakukan, baik perorangan maupun secara kelompok. Adil bisa berupa standar yang jelas dalam menghukumi setiap hal yang terjadi. Sehingga setiap kebijakan dan putusan yang dilahirkan tidak akan merugikan banyak orang.

President bukan tempat menggantungkan nasib secara perorangan, tetapi presiden memiliki beban yang lebih dari pada itu, yaitu menentukan nasib bangsa ke depan supaya bangsa ini lebih maju dan lebih bermartabat dimata internasional.

Sebaiknya sebagai warga masyarakat suatu bangsa harus memiliki semangat berupa kemauan untuk terus meningkatkan kapasitas diri dalam memacu kreatifitas dan inovasi dalam menjalani kehidupan.

Menjadi pribadi yang memiliki kemandirian sebaiknya jadi pilihan utama kita sebagai bagian dari masyarakat yang mencintai negerinya. Sehingga negara bisa terus maju dan berkembang karena ditopang oleh mental yang kuat dari keumuman masyarakatnya.

Siapapun presidennya masing-masing memiliki cara tersendiri untuk memajukan masyarakatnya. Namun, masalah kehidupan setiap orang bukanlah tanggung jawab mutlak seorang presiden tetapi menjadi tanggung jawab pribadi masing-masing.

Sehebat apapun program yang ditawarkan, sukses dan tidaknya program tersebut sangat bergantung pada setiap pribadi yang menjadi sasaran program. Pendidikan, ekonomi, pemberdayaan dan sebagainya sangat membutuhkan perhatian tidak hanya dari seorang presiden, tetapi masyarakat pun harus bahu membahu menyambutnya dengan mental kemandirian yang tinggi yang memiliki kemauan untuk berubah dan berkembang.

Sepintar apapun seorang presiden, bila mental rakyatnya masih membebek pada kebijakan pemimpin, maka sudah dipastikan tidak akan ada kemajuan yang signifikan yang dialami negara melainkan kemunduran akan terjadi disetiap sektor kehidupan sosialnya.

Dari sini kita penting memahami, bahwa usia politik itu hanya berlangsung 5 tahun, paling lama 10 tahun. Sehingga untuk mengembangkan diri serta kultur kehidupan lingkungan tempat kita berbagi informasi dan saling berkomunikasi adalah sesuatu yang tidak ada batas jangkanya.

Karena itulah, kedewasaan ketika menjalankan roda politik tidak boleh berlebih dan kebablasan dari setiap pelakunya termasuk dari bobotohnya. Semuanya harus berjalan sportif dan sesuai dengan tujuan utama dari politik itu sendiri yaitu kemaslahatan kehidupan masyarakat.

Namun, sayang sekali, ada juga tulisan yang penulis temukan di beberapa media online baik personal atau komunitas, yang mengatakan bahwa keberadaan presiden di negara ini tidak terlalu membawa perkembangan yang signifikan buat masyarakat.

sepintas pernyataan itu sangat betul, tetapi dengan apa yang penulis sampaikan diatas, bahwa bagi mereka yang membebek dan menggantungkan kehidupannya pada pemimpin tanpa mau berikhtiar mengembangkan kreatifitas dan inovasinya tentu... sehebat apapun program yang diberikan tidak akan memberikan perubahan apa-apa kecuali sedikit.

Dari sinilah pendidikan politik yang dewasa penting dikampanyekan kepada masyarakat luas. Jangan lagi ada kepentingan diatas kepentingan kemaslahatan kehidupan masyarakat.

Menjadi pendukung salah satu kubu, itu adalah hak setiap warga dalam menentukan pilihan sikapnya. Tetapi, lebih dari pada itu jangan sampai menjadi pendukung yang terlalu berlebih dalam cara memberikan dukungannya. Apa lagi dengan cara-cara kotor, memojokan kubu lawan dengan fitnah yang keterlaluan, itu malah mendidik masyarakat dengan akhlak yang keji. Bila diulang-ulang maka kekejiang itu akan dianggap sebagai kebenaran. Bila sudah begitu, maka tiada lagi yang diharapkan selain menunggu kemunduran terjadi.

Menutup tulisan ini, penulis berharap siapapun Anda yang membaca tulisan ini, bilakah tulisan ini bermanfaat sebagai bahan untuk membangun opini dalam mendewasakan pemahaman banyak orang terhadap politik yang santun, maka sebarkanlah tulisan ini agar manfaatnya lebih luas. Semgantnya adalah Khoirunnas Anfa'uhum linnas.
Asep Rois
Asep Rois Informasi yang disampaikan dalam setiap postingan di blog ini memiliki kemungkinan untuk keliru dari yang sebenarnya. Sebaiknya lakukan koreksi sebelum mengambil isinya.

Posting Komentar untuk "Demam Politik Jelang Pemilu Selalu Menarik Untuk Dibicarakan"