Mukjizat Alquran Mengenai Hujan Yang Diturunkan
Table of Contents
Berikut ini adalah sebuah tulisan yang coba penulis suguhkan untuk para pembaca setia aseprois. Tulisan ini merupakan pengulangan dari beberapa sumber yang beredar di dunia maya dan bisa dijadikan acuan untuk menambah wawasan kita mengenai penomena yang selalu terjadi mengiringi perjalanan alam ini dari waktu ke waktu. Semoga dengan tulisan yang sederhana ini akan memberikan wawasan atau menambah kesadaran kita untuk selalu mensyukuri semua nikmat yang telah di anugerahkan Allah swt. Selamat membaca.
Mukjizat Alquran Mengenai Hujan
Mukjizat Alquran Mengenai Hujan Yang Diturunkan - Hujan adalah anugerah yang didapatkan Allah SWT untuk semuanya makhluk di alam semesta. Tetesan air yang turun dari langit jadi sumber kehidupan untuk semuanya makhluk hidup. Karena kekuasaan Sang Khalik, setiap waktu miliaran liter air beralih dari lautan menuju atmosfer lantas kembali sekali lagi menuju daratan. Kehidupan juga tergantung pada daur air ini.
Harun Yahya dalam The Signs in The Heavens and the Earth for Men of Understanding, menunjukkan kebenaran serta keselarasan ayat-ayat Alquran yang menerangkan fenomena hujan dengan sains moderen.
''Andai manusia coba mengatur daur di alam semesta, jadi tidak juga akan sempat sukses, meskipun mengerahkan semuanya tehnologi yang berada di bumi, '' tuturnya.
Tanpa ada keharusan atau mesti memakai pembiayaan atau tehnologi, makhluk hidup di bumi dapat terus menerus menikmati air lewat sistem penguapan yang otomatis. Menurut Harun, disetiap tahunnya 45 miliar liter kubik air menguap dari lautan menuju langit. Air yang menguap itu dibawa angin dengan melewati daratan berbentuk awan. Tiap-tiap tahun 3-4 miliar liter air dibawa dari lautan menuju daratan agar bisa di nikmati serta dipakai oleh manusia untuk kelangsungan hidupnya.
Untuk hal itulah mengapa Al-Quran mengajak manusia agar selalu mensyukuri hujan sebagai karunia yang didapatkan dari Allah swt. Dalam Alquran surat Al Waaqi'ah ayat 68-70 Sang Khalik berfirman, ''Maka terangkanlah kepada-Ku mengenai air yang anda minum. Kamukah yang menurunkannya dari awan atau mungkin Kami yang menurunkannya? Bila Kami kehendaki, nisaya Kami menjadikan dia asin, jadi kenapa kamu tidak bersukur. ''
Menurut Harun, Alquran dalam surat Az-Zukhruf ayat 11 mendefinisikan hujan sebagai air yang diantar ''menurut takaran. '' Dalam ayat itu Allah berfirman, ''Dan Yang menurunkan air langit menurut takaran (yang diperlukan). '' Harun menerangkan, firman Allah SWT itu sangat pas dengan hasil kajian ilmu dan pengetahuan moderen dan satu teori pun tidak ada yang dapat menafikannya.
Bagaimana tidak. Hujan turun ke bumi dengan ukuran yang pas. Ukuran pertama yang terkait dengan hujan tentunya kecepatan turunnya itu. Menurut Harun, benda yang berat serta ukurannya sama juga dengan air hujan, apabila dijatuhkan dari ketinggian 1. 200 meter, juga akan mengalami proses percepatan secara terus menerus serta bakal jatuh ke bumi dengan kecepatan 558 km/jam.
''Namun rata-rata kecepatan jatuhnya air hujan itu hanya 8-10 km/jam, '' tutur Harun. Ia menerangkan, air hujan jatuh kebumi dengan kecepatan yang rendah, karna titik hujan mempunyai bentuk spesial yang dapat menaikkan dampak gesekan atmosfer serta menolong hujan turun ke bumi dengan kecepatan yang lebih rendah.
Harun menjelaskan, ''Andaikan bentuk titik hujan berlainan, atau andaikata atmosfer tidak mempunyai karakter gesekan, maka tidak akan bisa dihindarkan bahwa bumi juga akan menghadapi kehancuran di setiap waktu hujan turun. '' Menurutnya, ketinggian minimal awan hujan yaitu 1. 200 mtr.. Efek yang diakibatkan satu tetes air hujan yang jatuh dari ketinggian itu sama juga dengan benda seberat satu kg yang jatuh dari ketinggian 15 cm.
''Awan hujan juga bisa didapati di ketinggian 10 ribu mtr.. Pada masalah ini, satu tetes air yang jatuh juga akan mempunyai dampak yang sama juga dengan benda seberat satu kg yang jatuh dari ketinggian 110 cm, '' papar Harun. Ia memberi tambahan, dalam satu detik, kurang lebih 16 juta ton air menguap dari bumi.
Jumlah itu, ungkap Harun, sama juga dengan jumlah air yang turun ke bumi dalam satu detik. ''Dalam setahun, diprediksikan jumlah ini juga akan menjangkau 505x1. 012 ton. Air selalu berputar-putar dalam daur yang seimbang berdasar pada ukuran. ''
Beberapa saintis sudah mendalami beraneka ragam tipe awan. Diluar itu, kelompok ilmuwan juga mempelajari sistem terjadinya awan serta bagaimana hujan itu berlangsung. Dengan cara ilmiah, saintis menuturkan sistem terjadinya hujan diawali dari awan yang didorong oleh angin. Awan Cumulonimbus terjadi saat angin mendorong beberapa awan kecil ke lokasi awan itu dan berhimpun sehingga selanjutnya akan berlangsung turunnya hujan.
Mengenai fenomena pembentukan awan serta hujan itu, Alquran juga menerangkannya dengan akurat. Simaklah Alquran surat Annur ayat 43:
"Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)-nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih. Maka, kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan, seperti) gunung-gunung. Maka, ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan."
Menurut Harun Yahya, manusia baru mengatahui bagian pembentukan hujan sesudah radar cuaca diketemukan. Tetapi, Alquran sudah menerangkan dengan detil pada 14 abad yang lalu. Berdasar pada penilaian radar, tutur Harun, pembentukan hujan terhadi dalam tiga bagian :
Pertama, pembentukan angin ;
ke dua, pembentukan awan ;
ke tiga, turunnya hujan, '' tutur Harun.
Jauh dari saat sebelum manusia mengenal semua itu, Allah SWT dalam surat Ar-Ruum ayat 48 berfirman,
"Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal, lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya tiba-tiba mereka menjadi gembira."
Harun menerangkan ayat itu sangat cocok dengan pemantauan radar cuaca. Bagian pertama pembentukan hujan diterangkan lewat, ''Allah, Dialah yang mengimkan angin... '' Bagian ke dua diterangkan dalam, ''... lantas angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, serta membuatnya bergumpal-gumpal... '' Bagian ke tiga, ''... lantas kamu saksikan hujan keluar dari celah-celahnya. ''
Dari penjelasan diatas tentang Mukjizat Alquran Mengenai Hujan Yang Diturunkan, kita bisa mengambil pelajaran bahwa semua penomena alam yang selalu terjadi merupakan pengingat bagi kita akan kebesaran Allah swt dan memang sudah ada dalam rencana dan ketetapanNya. Sehingga cukup dengan selalu bersyukur maka manusia akan dapat memaksimalkan amanah kehalifahannya selama berada di dunia. Wallahu a'lam bis showab.
Posting Komentar
Terimakasih