Keutamaan Dzikir Laa Ilaha Illallah

Keutamaan Dzikir Laa Ilaha Illallah - Kemegahan gaya hidup di zaman NOW tersaji untuk semua aspek kehidupan. Setiap sendi kehidupan dibalut dengan pola yang menggiurkan agar setiap orang mau berbondong bondong mengambil bagian dalam balutan gaya hidup yang di pack oleh zaman now.

Zaman now membungkus semuanya menjadi wow, dari hal yang paling kecil hingga hal yang paling besar. Bahkan aspek agama pun tidak bisa tidak untuk mengambil bagian dalam mempola gayanya supaya wow. 

Ya inilah pilihan hidup yang tidak bisa dihindarkan. Semoga keadaan seperti ini berimplikasi pada kebaikan dalam hal keimanan yang lebih baik, dalam arti ketauhidan menjadi lebih WOW disanubari setiap Muslim.

Terlepas dari hiruk pikuk NOW yang memaksa segalanya harus WOW, sebagai muslim, kita mesti tetap berada pada jalur yang lurus untuk WOW yang sesungguhnya, yaitu keselamatan abadi di akhirat nanti.

Kemudian untuk tetap berada dijalur yang lurus itu dan selalu fokus di sana, harus ada rambu yang dipasang di benak kita, yang bisa selalu mengingatkan kita pada tujuan sesungguhnya dari perjalanan hidup kita di dunia ini, yaitu menuju Allah SWT.

Lalu rambu seperti apa yang harus terpasang dibenak umat muslim itu?. Sebagai jawaban untuk persoalan ini; Rambu utama yang harus di pasang di benak umat muslim itu adalah Dzikir. Dzikir berarti mengingat Allah di manapun, kapanpun dan dalam keadaan apapun. 

Tetapi, penting juga untuk di catat, bahwa dalam mengingat Allah swt itu ada kalimat-kalimat yang dianjurkan. Maksudnya ada kalimat yang memiliki kategori WOW untuk diamalkan dalam berdzikir. Diantara kalimat dzikir yang paling afdhal atau WOW adalah "kalimat Tauhid". Yang dimaksud dengan kalimat tauhid ini ialah 'LA ILAHA ILLALLAHU' atau sering disebut dengan kalimat tahlil.

Kalimat tauhid ini memiliki keutamaan-keutamaan bagi yang mengamalkannya dan keutamaan yang paling penting adalah ada jaminan keselamatan dalam kehidupan diakhirat nanti. Diantara keutamaan kalimat tauhid yang telah di rangkum oleh para ulama terdahulu akan kita ulas dalam penjelasan ini.

inilah keutamaan dzikir laa ilaha illallahu bagi umat muslim

Visi utama dari seseorang yang memiliki keimanan adalah surga, apapun yang dilakukan didunia ini tiada lain dalam pandangan orang yang beriman adalah demi menuju keselamatan di akhirat. Nah diantara jaminan untuk mendapatkan visi itu adalah mengistiqomahkan kalimat tauhid dalam berdzikir.

Ibnu Rajab pernah mengatakan bahwa; ”Kalimat Tauhid (Laa Ilaha Illallah, pen) memiliki keutamaan yang sangat agung yang tidak mungkin bisa dihitung (sangat wow) di antaranya adalah : Kalimat ‘Laa Ilaha Illallah’ adalah harga untuk menebus sorga".

Pada suatu ketika Nabi besar Muhammad Shallallahu ’Alaihi Wa Sallama mendengar seorang muadzin yang mengucapkan ’Asyhadu alla ilaha illallah’. Kemudian Beliau SAW mengatakan pada muadzin tersebut;
« خَرَجْتَ مِنَ النَّارِ »
”Engkau terbebas dari neraka.” (HR. Muslim no. 873)

Pada kesempatan yang lain Nabi besar Muhammad Shallallahu ’Alaihi Wa Sallama juga pernah bersabda;
مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ دَخَلَ الجَنَّةَ
”Barangsiapa yang akhir perkataannya sebelum meninggal dunia adalah ‘lailaha illallah’, maka dia akan masuk surga” (HR. Abu Daud)

Tiada seorang pun yang menjalani kehidupan didunia ini kecuali untuk menjadi yang terbaik. Menjadi yang terbaik sebetulnya bukan sekedar keinginan saja, tetapi di sisi lain juga merupakan hal yang diperintahkan oleh agama. 

Dimana Islam menganjurkan pemeluknya untuk berlomba-lomba menjadi yang terbaik dalam kebaikan. Nah diantara kebaikan yang paling baik itu adalah mendawamkan dzikir dengan kalimat ‘Laa Ilaha Illallah’.

Pada suatu saat, Abu Dzar salah seorang sahabat Rosulullah saw pernah bertanya kepada kepada Nabi mengenai amalan apa yang merupakan kebaikan dan dapat menjadi sebab seseorang masuk ke surganya Allah swt.
قُلْتُ ياَ رَسُوْلَ اللهِ كَلِّمْنِي بِعَمَلٍ يُقَرِّبُنِي مِنَ الجَنَّةِ وَيُبَاعِدُنِي مِنَ النَّارِ، قَالَ إِذاَ عَمَلْتَ سَيِّئَةً فَاعْمَلْ حَسَنَةً فَإِنَّهَا عَشْرَ أَمْثَالِهَا، قُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ مِنَ الْحَسَنَاتِ ، قَالَ هِيَ أَحْسَنُ الحَسَنَاتِ وَهِيَ تَمْحُوْ الذُّنُوْبَ وَالْخَطَايَا
Aku (Abu Dzar) berkata ; ”Katakanlah padaku wahai Rasulullah, ajarilah aku amalan yang dapat mendekatkanku pada surga dan menjauhkanku dari neraka.” Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,”Apabila engkau melakukan kejelekan (dosa), maka lakukanlah kebaikan karena dengan melakukan kebaikan itu engkau akan mendapatkan sepuluh yang semisal.” Lalu Abu Dzar berkata lagi,”Wahai Rasulullah, apakah ’laa ilaha illallah’ merupakan kebaikan?” Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,”Kalimat itu (laa ilaha illallah, pen) merupakan kebaikan yang paling utama. Kalimat itu dapat menghapuskan berbagai dosa dan kesalahan.”

Rasa bangga kepada kemampuan diri sendiri disaat berhasil menggapai sesuatu hal, seperti kesuksesan dalam bisnis, tingginya jabatan yang berhasil diduduki, menaklukan istri yang cantik dan berbagai hal lainnya sering membuat manusia melupakan peran utama yang berada dibalik segala keberhasilannya. Di sini, tempat kesombongan dan keangkuhan menjebak pemikiran manusia.

Sebaliknya rasa putus asa -aral subaha- pun sering membuat manusia lupa, bahwa segala hasil dari upaya dan usaha adalah muthlak dari keputusan sang pemilik waktu. 

Di sini, tempat manusia terjebak dalam kehilangan akal sehat dan kepercayaan dirinya yang merampas segala harapan di dalam dadanya.

Padahal apabila seseorang sudah memasang alarm dzikir dibenaknya secara istiqomah, maka dia tidak akan terpengaruh oleh keberhasilannya atau pun oleh kegagalannya. 

Karena dia sudah sigap dengan kesiapan untuk menyikapi segala kemungkinan dari resiko terbaik hingga yang terburuk yang akan di dapatkan dari setiap hal yang dia perjuangkan didalam hidupnya.

Keberhasilan tidak akan membuatnya angkuh atau sombong, karena selalu sadar bahwa keberhasilan yang telah didapat tidak lebih melainkan sebagai ni'mat yang harus disyukuri. 

Kegagalan tidak akan membuanya berputus asa sampai kehilangan dirinya sendiri, karena dia telah sigap dengan segala kesadaran bahwa kegagalan serta kekurangan adalah ujian yang harus di ikhlasi dan disabari. 

Karena, kelebihan dan kekurangan, kesuksesan dan kegagalan merupakan bagian dari fithrah kehidupan yang menjadi ketentuan dari pencipta kehidupan dunia ini, yakni Allah swt.

Disinilah Kalimat ‘Laa Ilaha Illallah’ ditempatkan sebagai ingatan / dzikir paling utama oleh Rosulullah saw. agar manusia selalu menyadari peran serta hal-hal yang harus dia hadapi didalam menjalani kehidupan di dunia ini.

أَفْضَلُ الذِّكْرِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ
”Dzikir yang paling utama adalah bacaan ’laa ilaha illallah’.”

Anjuran agama agar manusia mau berlomba dalam menuai kebaikan merupakan dorongan agar manusia berani berbuat dan mau beramal untuk mendapatkan hadiah pahala ketika mendapat kesuksesan serta bisa mendapatkan perlindungan dari gangguan godaan syetan ketika harus menghadapi kegagalan. Kebaikan yang akan membuat manusia mendapatkan pahala dan perlindungan itu adalah mengamalkan secara dawam didalam benaknya Kalimat ‘Laa Ilaha Illallah’.

« مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ ، وَلَهُ الْحَمْدُ ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ . فِى يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ ، كَانَتْ لَهُ عَدْلَ عَشْرِ رِقَابٍ ، وَكُتِبَتْ لَهُ مِائَةُ حَسَنَةٍ ، وَمُحِيَتْ عَنْهُ مِائَةُ سَيِّئَةٍ ، وَكَانَتْ لَهُ حِرْزًا مِنَ الشَّيْطَانِ يَوْمَهُ ذَلِكَ حَتَّى يُمْسِىَ ، وَلَمْ يَأْتِ أَحَدٌ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ ، إِلاَّ أَحَدٌ عَمِلَ أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ » .

”Barangsiapa mengucapkan ’laa il aha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ’ala kulli syay-in qodiir’ [tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu] dalam sehari sebanyak 100 kali, maka baginya sama dengan sepuluh budak (yang dimerdekakan, pen), dicatat baginya 100 kebaikan, dihapus darinya 100 kejelekan, dan dia akan terlindung dari setan pada siang hingga sore harinya, serta tidak ada yang lebih utama darinya kecuali orang yang membacanya lebih banyak dari itu.” (HR. Bukhari no. 3293 dan HR. Muslim no. 7018)

Diatas atau di awal tulisan ini, telah disinggung bahwa visi utama manusia beriman adalah Allah swt. dan untuk bisa bertemu dengan Allah swt. manusia harus masuk dulu ke dalam sorga, dan kunci pembuka pintu sorga tidak akan diberikan kecuali kepada mereka yang ikhlas mengamalkan dzikir dengan kalimat ‘Laa Ilaha Illallah’. 

Dari ’Ubadah bin Shomit RA, Nabi Shallallahu ’Alaihi wa Sallama pernah bersabda;
مَنْ قَالَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ وَأَنَّ عِيسَى عَبْدُ اللَّهِ وَابْنُ أَمَتِهِ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ وَأَنَّ الْجَنَّةَ حَقٌّ وَأَنَّ النَّارَ حَقٌّ أَدْخَلَهُ اللَّهُ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةِ شَاءَ

”Barangsiapa mengucapkan ’saya bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya, dan (bersaksi) bahwa ’Isa adalah hamba Allah dan anak dari hamba-Nya, dan kalimat-Nya yang disampaikan kepada Maryam serta Ruh dari-Nya, dan (bersaksi pula) bahwa surga adalah benar adanya dan neraka pun benar adanya, maka Allah pasti akan memasukkannya ke dalam surga dari delapan pintu surga yang mana saja yang dia kehendaki.” (HR. Muslim no. 149)

Dari penjelasan di atas, kita bisa mengambil pemahaman bahwa kemegahan zaman bukan alasan untuk meninggalkan fithrah mendasar dari kemanusiaan. 

Fithrah mendasar itu adalah kebutuhan manusia akan Tuhannya, baik dari sisi bantuan hingga perlindungan. 

Tiada Tuhan selain Allah merupakan komitmen yang jangan pernah hilang dari seorang muslim untuk menghidupkan karakteristik kemanusiaannya dengan lebih jelas.

Jadi inti dari keutamaan dzikir laa ilaha illallahu adalah mengingatkan manusia kepada kebesaran tuhannya, mengingatkan manusia kepada peran sesungguhnya dalam kehidupan ini serta mengingatkan manusia pada tujuan yang sebenarnya setelah melewati kehidupan dunia ini, yakni Allah swt. 
Wallahu a'lam bis showab.
Asep Rois
Asep Rois Informasi yang disampaikan dalam setiap postingan di blog ini memiliki kemungkinan untuk keliru dari yang sebenarnya. Sebaiknya lakukan koreksi sebelum mengambil isinya.

Posting Komentar untuk "Keutamaan Dzikir Laa Ilaha Illallah "