Martabat Lahiriah Dan Batiniah Dalam Kehidupan Manusia

Daftar Isi
Martabat lahiriah dan batiniah dalam kehidupan manusia berada pada level urgent yang sama. Lahiriah dan batiniah sebagai tanda bahwa manusia itu masih hidup dengan normal. Batin adalah komando dan lahir adalah tindakan.

Martabat Lahiriah Dan Batiniah Dalam Kehidupan Manusia itu sama

Dalam kehidupan sehari-hari akan kita dapati banyak sekali orang yang hanya mementingkan salah satu dari kedua unsur tersebut. Tidak jarang juga ada yang meremehkan salah satunya dan menguatkan salah satu yang lainnya. Padahal kedua unsur itu adalah syarat dari keutuhan eksistensi seorang manusia dalam kehidupan ini dan bila meninggalkan salah satunya bisa berarti dia telah kehilangan setengah dari keberadaannya sebagai manusia.

Terkadang ada orang yang hanya memperdulikan masalah batinnya dan tidak memperhatikan lahiriahnya. Biasanya orang-orang seperti ini ;
  • Cendrung dengan pendapat bahawa mereka tidak perlu rapi, pantas atau bersih. 
  • Dalam sikap mereka cenderung semau gue dan tidak memikirkan arti dari tatakrama dan kesopanan. 
  • Mereka bersikeras dalam pendapatnya bahwa yang paling penting adalah niat dalam hati harus baik dan jujur, bahkan menurut mereka, segala macam aturan adalah salah satu hal yang membunuh karakter dan mengurung kebebasan manusia.
Oleh karena itu kehidupan orang seperti ini cenderung eksklusif dan selalu dianggap sebagai penyakit dalam masyarakat. Gaya hidup yang urakan, norak bahkan sering dikategorikan sebagai orang yang kampungan dan tidak berpendidikan adalah pandangan yang diarahkan kepada mereka oleh kebanyakan masyarakat. Tentu saja itu adalah akibat yang harus mereka telan.

Kemudian ada juga yang sebaliknya, yaitu mementingkan lahiriah dan melupakan sesuatu yang bersifat batiniah. Dengan kata lain orang seperti ini sama sekali tidak perduli dengan masalah kata hati dan jiwanya. Dalam hal sikap dia selalu mementingkan penampilan untuk tampak menarik, baik dalam gaya bicara, berpakaian serta berbagai tampilan yang ditujukan untuk memancing kekaguman orang lain kepadanya. Sehingga apa yang dia inginkan bisa tercapai.

Bila dicermati, bahwa segala yang tampak itu bukanlah gambaran seutuhnya dari kenyataan yang sebenarnya. Orang dahulu sering menyebut istilah "Lain di luar lain pula didalamnya" artinya apa yang ditampakan dengan lahiriah sangat berbeda dengan keberadaan batiniahnya. Sikap semacam ini bisa menjerumuskan orang kedalam kemunafikan serta tecela dari berbagai sudut pandang bahkan sangat dikecam oleh agama.

Sepintas lalu keduanya tampak begitu wajar. Namun apabila didalami maka masing-masingnya sudah kehilangan keseimbangan dalam kehidupannya, yang seharusnya dijalani dengan dinamis agar nilai-nilai kehidupan ini memberikan cahaya manfaat. Untuk itu sangat penting bagi kita untuk memahami pengertian akhlak dan pembagiannya

Oleh karena itu, sikap mementingkan salah satu dari kedua unsur kehidupan manusia ini bukan merupakan kebaikan dan merupakan pemahaman yang keliru. Mementingkan batin saja berarti membatasi diri dari kehidupan sosial yang memiliki potensi untuk membangun kebaikan. Sebaliknya apabila hanya mementingkan lahiriah saja akan menjerumuskan orang pada sifat kemunafikan yang selalu memberikan kerugian bagi orang lain.

Itulah yang merupakan alasan lahirnya konsep "UMATAN WASATHAN"  bahwa setiap orang harus memperhatikan serta memelihara lahir dan batinnya sekaligus supaya melahirkan keseimbangan dalam setiap perbuatannya. Sehingga memunculkan prilaku positif yang merupakan buah dari eratnya hubungan antara akhlak dan sopan santun

Disisi lain Allah SWT akan melihat keistimewaan bathin seseorang dan disisi lainnya Allah SWT memerintahkan untuk membangun ikatan diantara manusia dan memegang teguh pedomannya. Intinya adalah lahiriah dan batiniah harus mendapat perhatian yang sama.

Posting Komentar