HUBUNGAN ANTARA AKHLAK DAN SOPAN SANTUN

Hubungan antara akhlak dan Sopan santun tema ini dalam ungkapan umumnya bisa menjadi hubungan antara etika dan etiket. Karena akhlak adalah etika dan Sopan santun adalah etiket. Diantara akhlak dan Sopan santun keduanya ada hubungan yang sangat erat, bahkan tidak bisa dipisahkan. Sebaiknya Anda baca juga penjelasan pada posting sebelumnya mengenai pengertian akhlak dan pembagiannya.

Hubungan antara akhlak dan Sopan santun ini bagaikan dua sisi mata uang, kendati berada disisi yang berbeda tetapi menetap dalam satu kesatuan. Apa bila terjadi pemisahan, maka akhlak akan hilang dan Sopan santun akan berantakan. 

Akhlak yang merupakan sumber penggerak bagi Sopan santun yang berada didalam jiwa yang aktif dan dinamis tidak akan bisa di pisahkan dengan Sopan santun itu. Sopan santun merupakan pancaran dari keberadaan akhlak.

Sebaliknya Sopan santun tidak akan memiliki nilai apa-apa jika munculnya segala gerak gerik amaliah lahiriah bukan bersumber pada akhlak yang ada didalam jiwa.

Intinya adalah antara akhlak dan Sopan santun harus selalu ada interaksi secara aktif dan dinamis. Keduanya sangat penting diperhatikan dengan penuh kesungguhan. Inilah yang menjadi latar belakang perjalanan mencari penghidupan tiap orang itu pasti berbeda

Dengan menjaga keberadaan keduanya, maka seseorang akan berada dalam kehidupan yang seimbang serta tidak akan mudah goyah dan guncang ketika ada badai cobaan menerjang. 

Keseimbangan yang dimaksud adalah keseimbangan antara bathin yang didalamnya ada energi akhlak dan lahir yang merupakan segala tindakan yang terkendali oleh akhlak.

Sering sekali terdengar pertanyaan yang mempermasalahkan mana yang lebih penting antara lahir dan batin. 

Untuk menanggapi permasalahan tersebut secara tegas telah terjawab oleh pembahasan diatas, yaitu kedua-duanya memiliki hubungan yang sangat erat, sehingga keduanya sangat penting untuk dijaga.

Memperjuangkan tindakan lahiriah di bawah kendali akhlak  sama dengan mendorong segala hal yang positif muncul dalam setiap tindakan. Baik dalam suka maupun duka, maka akan tercermin tindakan dalam sikap yang positif.

Kesyukuran atas segala nikmat yang diberikan Allah SWT dan kesabaran atas musibah yang menimpa dan bersipat menguji kesiapan seseorang adalah tanda-tanda keberhasilan mengelola akhlak. 

Sehingga disinilah adanya hakikat yang dimaksud dengan akhlakul kariemah, yaitu upaya yang sungguh-sungguh dilakukan untuk melahirkan sikap dan tindakan sehingga menjadi positif.

Oleh karena itulah, baik dan buruk itu bukanlah sesuatu yang kebetulan, tetapi merupakan pilihan. Kemudian untuk berhasil dalam memutuskan sebuah pilihan maka kunci utamanya adalah pengelolaan terhadap akhlak yang ada didalam jiwa. 

Tentunya semua itu dengan dasar pijakan akal yang sehat yang kemudian diistilahkan dengan bisikan nurani yang paling dalam.