Keterampilan untuk bisa membaca kitab kuning


Keterampilan untuk bisa membaca kitab kuning - Didunia pondok pesantren, kitab kuning adalah hal paling pokok sebagai target penguasaah hasil belajarnya. Sebelum kemampuan membaca dan memahami kitab kuning dicapai oleh para santri, ada hal yang diutamakan sebagai modalnya yaitu para santri harus mempelajari hingga memahami ilmu nahwu dan sharaf.

Keterampilan yang harus dikuasai untuk bisa membaca kitab kuning

Ilmu nahwu membawa para santri untuk memahami gaya dan pola struktur kalimat yang harus dibentuk didalam bahasa Arab. Sementara ilmu sharaf membawa santri memahami asal usul setiap kata di dalam bahasa Arab sehingga dapat menangkap pemaknaan yang tepat dari setiap pola kata, perubahan pola kata berarti akan merubah pemaknaan dari kata tersebut.

Tetapi, ilmu nahwu dan sharaf ini baru merupakan keterampilan yang paling mendasar untuk mampu membaca kitab kuning ini. Jadi, masih ada keterampilan lain yang harus di lalui oleh para santri sebelum akhirnya benar-benar khatam dalam membaca dan memahami isi yang disampaikan didalam kitab kuning itu.

Ada dua keterampilan lain selain nahwu dan sharaf yang harus dikuasai oleh para santri sebelum akhirnya menguasai kitab kuning secara maksimal. 

Pertama adalah keterampilan membaca setiap huruf dengan tepat sesuai dengan makhrajnya. Keterampilan seperti ini merupakan hal paling mendasar untuk dikuasai selain ilmu sharaf dan ilmu nahwu. Karena di dalam bahasa Arab, ada huruf-huruf  yang dalam bunyinya hampir sama tetapi berbeda dalam bentuknya. Seperti 'ain dan hamzah, shad dan sin serta hal-hal lain termasud mekanisme membaca kata yang di awali dengan alif dan lam. Ini keterampilan yang sangat pokoh harus dikuasai.
Baca : Amal-yang-akan-diterima-oleh-allah-swt
Kedua keterampilan dalam memahami makna kata, sejauh apapun penguasaan ilmu nahwu dan sharaf, bila tidak disertai dengan hafalan dan pemahaman kosa kata, maka tidak mengalamatkan seseorang sudah mampu membaca kitab kuning.
Baca : 10-syarat-wudlu-yang-wajib-dipahami
Dengan menguasai dua keterampilan tambahan di atas, maka para santri bisa memacu belajarnya di pondok pesantren hingga mampu menguasai berbagai disiplin ilmu yang disuguhkan didalam kitab kuning.

Oleh karena itulah pelajaran ilmu tajwid menjadi salah satu mata pelajaran wajib di ikuti para santri di pondok pesantren serta kewajiban belajar berbicara langsung dengan menggunakan bahasa Arab.
Asep Rois
Asep Rois Informasi yang disampaikan dalam setiap postingan di blog ini memiliki kemungkinan untuk keliru dari yang sebenarnya. Sebaiknya lakukan koreksi sebelum mengambil isinya.

Posting Komentar untuk "Keterampilan untuk bisa membaca kitab kuning"