Mendirikan Peradaban Kemanusiaan

Table of Contents
Sebelum mendirikan peradaban kemanusiaan Nabi Muhammad lahir di tengahnya jazirah Arab yang notabene mempunyai keyakinan pada berhala-berhala (paganisme). Beliau menyaksikan dari dekat bagaimana tingkah laku kaumnya. Mereka hidup terpecah belah, egoisme, serta barbarisme. Praktek perbudakan menjalar serta budaya kapitalisme jadi pilar ekonomi mereka. Tidak ayal sekali lagi, karakter serta watak keras ini banyak menyulut peperangan serta pertumpahan darah antarsuku. Semasing membela serta menjaga kebutuhannya.

Tujuan Nabi Muhammad Mendirikan Peradaban Kemanusiaan

Melihat fenomena itu, Muhammad muda merasa prihatin. Beliau terus-menerus menyempatkan saatnya untuk merenung serta mendekatkan diri pada Dzat Yang Maha Pencipta. Pada umur 40 th., beliau diangkat oleh Allah jadi seseorang Rasul pilihan. Maksudnya tidak ada perbedaan dalam mengeluarkan manusia dari alam kegelapan menuju alam sinar yang jelas benderang.

Semangat pengembangan yang beliau bawa begitu kentara pada saat awal penebaran Islam. Dengan bertahap, beliau dengan beberapa pengikutnya berhasil memporak-porandakan kebiasaan jahiliyyah yang menghamba pada berhala-berhala serta dewa-dewa. Histori juga mencatat, sinar Islam dapat menyadarkan manusia untuk menyingkirkan strata sosial yang membawa pada primordialisme, kolonialisme, serta perbudakan.

Lewat cara serta cara yang baik, beliau dapat membawa umatnya pada nilai-nilai kemanusiaan yang anti kekerasan serta menyukai perdamaian. Sedikit saat yang dibutuhkan Nabi Muhammad dalam mengemukakan sendi-sendi ajaran agamanya (Islam) ke seluruh penjuru dunia. Sebelumnya meninggal dunianya (pada umur yang ke-63), Allah sudah menyempurnakan agama ini untuk golongan Muslimin.

Sepanjang hidupnya, beliau sudah menempatkan landasan penebaran agama ini dengan penuh keberhasilan. Dikirimnya misi pada Kisra, Heraclius, pada raja-raja serta penguasa-penguasa agar mereka sudi menerima Islam. Tidak harus mencapai seratus lima puluh th. atau satu 1/2 era kemudian, bendera Islam telah berkibar hingga ke Andalusia di Eropa samping Timur, ke India, Turkestan, hingga ke Tiongkok di Asia Timur. Lebih-lebih di negara-negara Timur Tengah, Islam menebar ke semua pelosok Syam (mencakup Suria, Libanon, Yordania, serta Palestina saat ini), Irak, Persia (Iran) serta Afganistan. Demikian halnya kerajaan-kerajaan Arab, hingga ke Mesir, Cyrenaica, Tunisia, Aljazair, serta Marokko (sekitaran Eropa serta Afrika), semua sudah diraih oleh Misi Muhammad.

Mulai sejak waktu itu hingga saat ini, panji Islam masih tetap berkibar bahkan juga lebih kuat di beberapa daerah itu, terkecuali Andalusia (Spanyol). Kebesaran Islam saat itu, dilanjutkan oleh golongan Turki Usmani yang memasukkan serta menguatkan agama Muhammad di Konstantinopel. Dari sanalah ajaran Islam itu lalu menebar ke Balkan, serta memercik sinarnya hingga ke Rusia serta Polandia. Ini adalah kesuksesan dengan cakupan 2 x lipat dari luas Andalusia.

Dari sejak awal mulanya Islam menyebar sampai masa kita saat ini, memang belumlah ada agama-agama lain yang bisa menaklukkannya. Jikalau ada di antara umat Islam yang dikalahkan, itu cuma karna ada beragam jenis kekerasan, kekejaman, serta despotisma. Sesungguhnya semua kejadian itu yang menaikkan derajat keimanan kepada Allah, pada Nabi-Nya, pada hukum Islam, dengan memohonkan rahmat serta ampunan dari-Nya.

Kemampuan lain yang sudah membuat Islam itu menyebar. Nabi Muhammad sudah berhasil melawan paganisme serta mengikisnya dari negeri-negeri Arab. Beberapa penerus beliau yang gagah serta berani melanjutkan perjuangan itu di Persia, Afganistan, serta di India. Bahkan juga mereka berhasil mengalahkan Hira, Yaman, Syam, Mesir, serta hingga ke Konstantinopel.

Karen Amstrong, bekas biarawati Katolik dalam bukunya A History of God : The 4, 000 Year Quest of Judaism, Christianity and Islam, menyebutkan kalau Muhammad yaitu seseorang jenius yang begitu mengagumkan. Ketika meninggal dunia pada th. 632 M, dia sudah berhasil menjadikan satu nyaris semuanya suku Arab jadi satu komune baru, atau ummah.


Dia sudah menghadirkan pada beberapa orang Arab satu spritualitas yang dengan unik sesuai dengan kebiasaan mereka. Ia yang membukakan kunci untuk sumber kemampuan yang besar, hingga kurun waktu seratus th. mereka sudah membangun imperium sendiri yang luas membentang dari Himalaya sampai Pirenia, serta membuat satu peradaban baru yang unik serta moderen. (Karen Amstrong, 2002 : 190).

Michael Hart dalam karyanya The 100, a Ranking of the Most Influental Person in History, berikan argumen kenapa Nabi Muhammad diletakkan dalam posisi pertama daftar buku seratus tokoh paling punya pengaruh yang ditulisnya. Menurut penilaiannya, Nabi Muhammad yaitu hanya satu orang dalam histori peradaban manusia yang sudah berhasil mencapai hasil yang mengagumkan, baik ditilik dari ukuran agama ataupun ruangan lingkup dunia. Nabi Muhammad juga sudah berhasil memberikan keyakinan orang-orang kafir Quraisy supaya ingin meninggalkan rutinitas menyembah berhala menuju sikap ketauhidan yang hakiki, yaitu meng-Esa-kan Tuhan.

Saat Muhammad duduk berdoa di gua Hira, sepanjang masa ibadahnya pada bln. Ramadhan th. 610 M, mungkin saja beliau tidak memikirkan keberhasilan fenomenal yang sesuai pada saat itu. Saat ini empat belas era lebih sesudah meninggal dunianya, agama Islam dengan kitab suci al-Qur’an dan tingkah laku beliau yang jadi sunnahnya sudah jadi kepercayaan mendasar, serta pegangan hidup (way of life) beberapa besar umat didunia.

Namanya terus-terusan dimaksud setiap waktu. Jasanya dalam membuat peradaban yang progresif, dinamis, serta moderen, selalu dikenang selama hidup. Mudah-mudahan Allah senantiasa mencurahkan rahmat serta salam-Nya pada manusia paling baik serta makhluk pilihan, Muhammad rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
 Belajar sb1m yuk

Posting Komentar