Keutamaan Puasa Senin Dan Kamis

Keutamaan puasa senin dan kamis - Puasa merupakan bagian dari rukun Islam yang bisa dilaksanakan oleh semua orang tanpa mengukur pada kemampuan harta yang dimiliki. Puasa menawarkan berbagai keutamaan bagi umat muslim, mulai dari keutamaan dalam menjaga kesehatan, keperdulian sosial, saling berbagai dan utamanya keutamaan derajat yang akan didapatkan disisi Allah swt. Dengan puasa seseorang bisa sangat berharap akan terlepas dari berbagai godaan syahwat di dunia serta terlepas dari siksaan yang sangat mengerikan dari neraka di akhirat. 

Dilihat dari sisi hukumnya, puasa ada yang diwajibkan demi memenuhi rukun islam dan ada yang disunnahkan sebagai penyempurna pahala dari puasa yang diwajibkan. Setelah seseorang menunaikan ibadah puasanya yang wajib, maka alangkah bagusnya dia berusaha menyempurnakan amalan wajibnya itu dengan amalan yang sunnah. Dan yang menjadi alasan utamanya; bahwa puasa sunnah bisa menambal kekurangan pada puasa wajib. 

Keutamaan berpuasa di hari Senin Dan Kamis

Banyak sekali hadits yang menyinggung keutamaan orang yang mau melaksanakan puasa. Seperti hadits yang diterima dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman, “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.”” (HR. Muslim no. 1151)

Kemudian dalam riwayat lain juga disebutkan bahwa amalan puasa seseorang itu adalah milik Allah swt

قَالَ اللَّهُ كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلاَّ الصِّيَامَ ، فَإِنَّهُ لِى
“Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Setiap amalan manusia adalah untuknya kecuali puasa. Amalan puasa adalah untuk-Ku”.” (HR. Bukhari no. 1904)
Jadi amalan puasa pahalanya tidak akan diberikan didunia, tetapi amalan puasa hanya akan diberikan oleh Allah di akhirat nanti. Oleh karena itulah bila seseorang berpuasa, karena ada hajat yang dibutuhkan bukan karena supaya hajat itu diberikan karena puasanya. Tetapi puasanya adalah untuk mensucikan dirinya agar dia bisa berdoa dalam keadaan suci diri dan jiwa yang menjadi sebab dikabulkan doa hajatnya.

Di samping itu setiap amal ibadah yang dilakukan adalah bisa menjadi kifaroh dari segala kesahan yang dilakukan pada masa lalu, terkecuali puasa. Ganjarannya akan langsung diberikan Allah swt di akhirat nanti. Seperti yang di riwayatkan oleh Ahmad, dia menyebutkan;

قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ كُلُّ الْعَمَلِ كَفَّارَةٌ إِلاَّ الصَّوْمَ وَالصَّوْمُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ
“Allah ‘azza wa jalla berfirman, “Setiap amalan adalah sebagai kafaroh/tebusan kecuali amalan puasa. Amalan  puasa adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya”.” (HR. Ahmad)

Dari tiga hadits diatas kita bisa mengambil pemahaman bahwa pahala orang yang berpuasa itu sangat besar dan banyak diantara yang bisa kita pahami adalah; 
  • Pahala puasa merupakan pahala yang tak terhingga bagi orang yang berpuasa
  • Amalan lain menjadi milik pelakunya sementara amalan puasa khusus milik Allah
  • Puasa bisa menjadi sebab masuknya seseorang ke dalam surgany Allah
  • Puasa memberikan dua kebahagiaan bagi orang yang melakukannya, yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka puasa saat maghrib tiba dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Tuhannya di akhirat nanti.
  • Baunya harum kesturi tidak akan lebih harum disisi Allah melebihi harumnya bau mulut orang yang berpuasa.

Lepas dari pahala puasa yang sangat luar biasa seperti yang sudah dijelaskan diatas. Penting sekali seseorang menyadari dan memahami bahwa menjalankan ibadah puasa itu tidak fokus pada seberapa besar pahala yang akan didapat. Tetapi yang harus itu adalah bagaimana supaya bisa menjalankan ibadah puasa dengan penuh keihlasan sesuai dengan yang telah diajarkan oleh kang jeng Nabi saw. 

فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا
“Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya.” (QS. Al Kahfi: 110)

Keikhlasan dalam beramal harus sejalan dengan apa yang diajarkan oleh Nabi sholallhu 'alaihi wa sallama. Karena hanya bemodalkan keikhlasan saja tanpa kesesuaian dengan yang diajarkan oleh sunnah Nabi, maka amalan itu akan sia-sia, seperti yang di ungkapakan oleh Al Fudhail, bahwa;  “Apabila amal dilakukan dengan ikhlas namun tidak mencocoki ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, amalan tersebut tidak akan diterima. Begitu pula, apabila suatu amalan dilakukan mengikuti ajaran beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam namun tidak ikhlas, amalan tersebut juga tidak akan diterima.” (Jami’ul Ulum wal Hikam, hal. 19)

Salah satu jenis puasa sunnah yang dianjurkan adalah puasa senin dan kamis. Mengenai hal ini banyak sekali dalil yang menunjukan keutamaan dari puasa senin dan kamis ini.

Abu Qotadah Al Anshori radhiyallahu ‘anhu pernah menyatakan bahwa; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya mengenai puasa pada hari Senin, kemudian Rosulullah menjawab,

ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَىَّ فِيهِ
“Hari tersebut adalah hari aku dilahirkan, hari aku diutus atau diturunkannya wahyu untukku.” HR. Muslim no. 1162.

Kemudian Rosulullah juga pernah menjelaskan bahwa setiap amal ibadah itu di setorkan kepada Allah pada setiap hari senin dan kamis dan Rosulullah sangat senang bila amal ibadahnya sampai kepada Allah pada saat sedang berpuasa.

تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ
“Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa.” HR. Tirmidzi no. 747


Siti 'Aisyah pun pernah mengatakan bahwa senin dan kamis adalah hari yang biasa dipilih oleh Rosulullah untuk melaksanakan puasa.

إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يَتَحَرَّى صِيَامَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menaruh pilihan berpuasa pada hari senin dan kamis.” (HR. An Nasai no. 2360 dan Ibnu Majah no. 1739)

Pelajaran yang bisa kita ambil dari pemaparan hadits di atas adalah bahwa puasa di hari senin dan kamis itu merupakan puasa yang biasa di lakukan oleh baginda Rosulullah, sehingga mengamalkannya berarti telah mengikuti sebagian dari ajarannya.

Dalam melaksanakan ibadah puasa sunnah termasuk puasa di hari senin dan kamis sama dengan pelaksanaan ibadah wajib di bulan ramadhan. Yaitu dimulai dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari. Begitu pula dengan syarat, rukun dan yang membatalkannya sama dengan di puasa wajib di bulan Ramadhan, hanya yang membedakan adalah niat dan waktu pelaksanaannya. Wallahu a'lam bis showwab.
Asep Rois
Asep Rois Informasi yang disampaikan dalam setiap postingan di blog ini memiliki kemungkinan untuk keliru dari yang sebenarnya. Sebaiknya lakukan koreksi sebelum mengambil isinya.

Posting Komentar untuk "Keutamaan Puasa Senin Dan Kamis"