Tradisi Membaca Sholawat Kamilah

Tradisi membaca sholawat kamilah sudah sejak lama dilaksanakan setiap malam Jum'at di hampir semua masjid yang ada di Desa Cikembang, Kertasari Kab. Bandung. Dengan mendawamkan tradisi ini masyarakat Cikembang sangat yakin dengan keberkahan yang telah dan akan didapat dalam kehidupan ini. Karena dasar argumentasi tentang hukum sampai hikmah membaca sholawat sudah sangat jelas di terangkan dalam tulisan karya para ulama sholeh terdahulu. Sholawat kamilah yang didawamkan ini ternyata memiliki nama lain untuk menyebutnya yaitu; Nariyah dan Tafrijiyah. 

Diantara ritual ibadah yang paling ringan dilakukan dalam agam Islam adalah sholawat. Namun, kendati demikian ibadah ini memiliki banyak keutamaan dan salah satu dari keutamaannya itu adalah  akan mendapatkan syafa'at dari Nabi Muhammad saw. Kemudian ini pula yang menjadi spirit utama didawamkannya tradisi membaca sholawat kamilah oleh sebagian besar masyarakat di Desa Cikembang ini.

Tradisi membaca sholawat kamilah di desa cikembang

Pengarang Sholawat Kamilah
Tetapi kendati sudah menjadi tradisi ternyata masih banyak yang belum mengetahui siapa yang menulis teks sholawat kamilah ini. Oleh karena itu, dengan semangat berbagi informasi, penting sekali untuk menuliskannya disini.

KH Ma’ruf Khozin salah seorang yang duduk di Dewan Pakar Aswaja NU Center Jawa Timur menjelaskan bahwa pengarang (mualif) dari sholawat kamilah ini adalah Syaikh Ahmad At-Tazi al-Maghribi. Kemudian muridnya yang langsung mendapatkan ijazah dari beliau adalah Syaikh Abdullah al-Ghummar. Syaikh Ali Jumah yang digelari Allamah Ad-Dunya yang kemudian menyebarkan sholawat kamiliah mendapat ijazah dari Syaikh Abdullah al-Ghummar ini.

TEKS SHOLAWAT KAMILAH

اَللّٰهُمَّ صلِّ صَلَاةً كَامِلَةً وَ سَلِّمْ سَلَامًا تَامًّا عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الَّذِى تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ وَ تَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَ تُقْضٰى بِهِ الْحَوَائِجُ وَ تُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَ حُسْنُ الْخَوَاتِمِ وَ يُسْتَسْقََى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَ عَلىٰ آلِهِ وِ صَحْبِهِ فِى كُلِّ لَمْحَةٍ وَ نَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ  مَعْلُوْمٍ لَكَ
Allohumma sholli sholatan kamilataw wa sallim salaman Taamman 'ala sayyidina Muhammadinil ladzi tanhallu bihil 'uqodu wa tanfariju bihil kurobu. Wa tuqdho bihil hawa-iju wa tunalu bihir rogho-ibu wa husnul khowatimi wa yustasqol ghomamu bi wajhihil kariim wa ala aalihi washosbihi fii kulli lamhatin wa hafasim bi adadi kulli ma'luumil laka
Artinya : "Ya Allah Tuhan Kami limpahkanlah kesejahteraan dan keselamatan yang sempurna atas junjungan kami Nabi Muhammad SAW. Semoga terurai dengan berkahnya segala macam buhulan, dilepaskan dari segala kesusahan, ditunaikan segala macam hajat, tercapai segala keinginan dan khusnul khotimah, serta tersiramnya -gersang- dari setiap kebingungan oleh sebab pribadinya yang mulia. -semoga sholawat dan keselamatan itu, dilimpahkan pula- kepada keluarganya, para sahabatnya dalam setiap helaan nafas dengan jumlah yang Engkau lebih mengetahuinya". 

Keutamaan
Syech Al- Qurtuby memberikan penjelasan mengenai keutamaan membaca sholawat kamilah ini bahwa; barangsiapa yang membaca sholawat kamilah sebanyak 4.444 kali dalam sekali duduk, maka segala hajatnya Insya Allah akan diwujudkan oleh Allah SWT. 

Dari yang terlihat dalam tradisi membaca sholawat oleh masyarakat di Desa Cikembang, mungkin keutamaan inilah yang dipilih dari sekian banyak keutamaannya

Namun terlepas dari semua itu, tradisi yang dawam dijalankan ini telah menandakan betapa besarnya perhatian dan kecintaan umat kepada Nabi saw. Semoga hal ini semakin memudahkan segenap masyatakat dalam menjalankan segala urusannya sehingga memiliki waktu yang lebih untuk bisa semakin mendekatkan dirinya kepada Allah swt.
Semoga tulisan ini memberikan wawasan baru bagi kita semua sehingga melahirkan manfaat yang dapat dipetik hikmahnya. Amin.

Asep Rois
Asep Rois Informasi yang disampaikan dalam setiap postingan di blog ini memiliki kemungkinan untuk keliru dari yang sebenarnya. Sebaiknya lakukan koreksi sebelum mengambil isinya.

Posting Komentar untuk "Tradisi Membaca Sholawat Kamilah"