Menjaga Lingkungan Hidup Adalah Kunci Dari Kesejahteraan

Kunci dari kesejahteraan adalah menjaga keseimbangan dalam semua aspek kehidupan tidak terkecuali lingkungan hidup. Disamping keseimbangan yang harus dijaga, kelestariannya pun termasuk didalamnya. Bila keseimbangan dan kelestarian itu tercapai kehidupan akan stabil. Stabilitas hidup itu menyangkut segala hal yang ada pada diri manusia beserta segala sesuatu yang ada disekelilingnya, baik yang bersifat batin seperti jiwa, emosi, akal, nafsu dan perasaan, maupun yang bersifat kebendaan yang menyangkut segala sesuatu yang berada dilingkungannya. 

Saat ini, sudah tidak bisa dipungkiri lagi, dimana keseimbangan lingkungan hidup mulai bergeser pada sisi yang tidak diperhatikan. Kesibukan pikir yang cenderung mengarah pada keinginan untuk mencapai kepuasan lahiriah secara cepat dan tanpa mempertimbangkan dampak bagi sosial. Disamping itu, setiap tindakan yang dilakukan untuk mencapai keinginan-keinginan itu tidak dibarengi dengan memperhitungkan kemungkinan buruk yang akan terjadi dimasa mendatang yang akan menimpa dan menyulitkan generasi berikutnya. Padahal antisipasi itu sangat penting.

Mata Air Blegblegan Desa Tarumajaya, Kec Kertasari, Kab. Bandung, Jawa Barat

Dengan latar belakang diatas, ikhtiar memahamkan masyarakat dalam hal pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan hidup sudah sangat mendesak untuk dilakukan. Menjaga dan melestarikan lingkungan hidup tidak semata untuk kesejahteraan hidup didunia, melainkan sangat penting untuk menggapai keselamatan diakhirat kelak. 

Bilakah harus diambilkan contoh, salah satunya adalah shalat. Dimana syarat utama dari bisa terlaksananya shalat adalah suci. Namun, kesucian ini sangat bergantung pada air dan tanah bahkan batu sekalipun. Jadi aspek amaliyah ibadah untuk keselamatan akhirat ini sangat bergantung pada unsur pendukungnya yang terdapat dilingkungan hidup, mulai dari hewan, tumbuhan, air, tanah, batu dan benda-benda lainnya.

Semua unsur yang ada dilingkungan hidup, keseimbangan dan kelestariannya sangat bergantung pada sikap rasional manusia yang memiliki wawasan yang luas, bijaksana serta pemahaman yang mengarah pada kemaslahatan kehidupan semua makhluk. Dalam tujuan inilah maka mengingatkan masyarakat dengan membina dan memberikan penyuluhan lingkungan hidup menjadi sangat penting.

Kemudian yang menjadi persoalan adalah siapa yang wajib memberikan pembinaan dan penyuluhan itu?. Tentu saja, jawaban utama yang muncul adalah PEMERINTAH. Tetapi, perlu digaris bawahi pemerintah berikut satuan kerjanya yang terbatas, tidak akan pernah berjalan bila tidak ada dukungan serta bantuan dari ULAMA. Begitu pula kedua elemen penting itu tidak akan bisa berjalan bila tidak ada bantuan dari komunitas yang ada didalam masyarakat atau umat.

Pemerintah dan ulama adalah dua elemen pokok dari keberadaan negara ini. Dimana keduanya memiliki tanggung jawab yang sama dalam menjaga keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup disemua kawasan ibu pertiwi.

Upaya pembinaan lingkungan hidup terhadap masyarakat bisa menggunakan dua pendekatan sekaligus yaitu; pendekatan proyek dan pendekatan motivasi. Dimana pendekatan proyek ini secara dominan harus dilakukan oleh pemerintah, karena sangat berhubungan dengan masalah pembiayaan, penelitian, keterampilan, ketersediaan program dan perizinan. Sementara pendekatan motivasi menjadi tanggung jawab utama dari ulama, dengan meyakinkan umat bahwa menjaga lingkungan hidup merupakan salah satu bagian kewajiban yang harus ditaati demi keselamatan akhirat. Disamping menekankan yel-yel "hubbul wathan minal-Iman".

Apa yang dijelaskan diatas, hanya merupakan setitik gagasan sederhana yang bersumber dari harapan akan indahnya kelanjutan hidup dimasa yang akan datang. Selain ini, pasti sudah ada banyak gagasan yang sangat hebat. Lepas dari sekedar gagasan, semoga keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup, terhusus di kawasan gunung wayang kembali mendapat perhatian dilubuk hati masyarakatnya hingga kesemerawutannya kembali tertata dan kembali lestari.